Berapa Hari Waktu Ideal Mengkhatamkan Al-Quran

4534
Lomba pembacaan Al-Quran di Boston (Foto: About Islam)

Jakarta, Muslim Obsession – Sebagai wahyu Allah SWT dan petunjuk bagi umat manusia, Al-Quran menjadi sangat penting untuk dipelajari dan dibaca. Karena siapapun yang membaca dan mempelajari Al-Quran akan bernilai ibadah. Rasulullah juga menganjurkan umatnya membaca Al-Quran setiap hari.

Namun berapa ukuran standar dalam membaca Al-Quran itu? Apakah sebaiknya sehari khatam sekali atau bagaimana? Berikut pengakuan Abdullah bin Umar yang mengisahkan percakapannya dengan Baginda Nabi Muhammad Saw:

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، فِي كَمْ أَخْتِمُ الْقُرْآنَ؟ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي كُلِّ شَهْرٍ» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي خَمْسٍ وعشرين» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي خمس عشرة» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي عَشْرٍ» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي خَمْسٍ» قَالَ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «فَمَا رَخَّصَ لِي»

Artinya, “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, sebaiknya dalam sebulan saya mengkhatamkan Al-Quran berapa kali?’ Rasul menjawab, ‘khatamkan satu kali dalam sebulan.’ Aku kembali bertanya, ‘Saya kuat khatam melebihi itu, Ya Rasul.’ Beliau menjawab, ‘Khatamkan dalam 25 hari.’ ‘Saya masih kuat lebih dari itu,’ kataku. ‘Khatamkan dalam 15 hari,’ kata Rasul. ‘Saya masih mampu lebih dari itu,’ kataku. ‘Khatamkan dalam 10 hari,’ jawab Rasul. ‘Saya masih kuat lebih dari itu,’ kataku. ‘Khatamkan dalam 5 hari,’ kata Rasul. ‘Saya masih kuat lebih dari itu, Ya Rasul,’ kataku. Kemudian setelah aku menyatakan mampu mengkhatamkan Al-Quran kurang dari lima hari, Rasul tidak memberikan keringanan lebih lanjut,” (Lihat As-Sunanul Kubra, 8011).

Pada hadits di atas, Rasulullah memberikan batas seseorang mengkhatamkan Al-Quran minimal sebulan adalah sekali khataman. Dalam rangka mempermudah, KH Najib Abdul Qadir, Krapyak, Yogyakarta menyarankan untuk menyesuaikan bacaan juz Al-Qur’an sesuai tanggal hijriyah.

Misalkan hari ini tanggal 1 Jumadil Akhir, maka tugasnya membaca juz 1. Tanggal 2 membaca juz 2. Begitu seterusnya. Apabila tanggal hijriyahnya hanya 29 hari, maka pada tanggal 29, dibaca dua juz dalam sehari terakhir. Saran Kiai Najib ini disampaikan ulang oleh KH Muhammad Shofi Al-Mubaroh Baedlowie, Pengasuh Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo, Grobogan.

Maksimal, atau paling banyak orang yang membaca Al-Quran sampai khatam seseuai hadits di atas adalah dalam kurun waktu lima hari satu kali khataman atau setara sekitar enam juz dalam sehari.

Apabila ada batas maksimal-minimal sesuai petunjuk Rasul di atas, kemungkinan di antara hikmahnya adalah orang akan membaca Al-Quran tidak kemudian membaca secara kebut-kebutan mengejar target sehari khatam, sehingga membaca serampangan dengan mengabaikan tajwidnya.

Selain itu, supaya orang tidak terlalu berlebihan dalam beribadah. Dengan begitu, kegiatan atau pekerjaan lain yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban bisa berjalan semua. Padahal bekerja mencari nafkah, merawat anak dan lain sebagainya hukumnya tidak kalah wajibnya.

Adapun membaca Al-Quran secara berlebihan, bisa jadi hari ini sehari khatam namun dua bulan berikutnya baru membaca Al-Quran lagi dalam arti tidak bisa istiqamah, justru hal demikian perlu dihindari. Sedikit istiqamah lebih baik daripada banyak namun tidak istiqamah.

KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam sebuah kajiannya juga mengatakan, yang penting dalam membaca Al-Quran adalah konsistensi tidak ditentukan oleh cepatnya. Jika terlalu cepat mengejar khataman juga dikhawatirkan bacaannya banyak yang salah. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here