Ancam Reshuffle, Jokowi: Masa Harus Nunggu Mati Dulu, Baru Kasih Bantuan

960
Presiden Jokowi berbicara kepada wartawan di sela-sela menghadiri acara pentas Prestasi Tanpa Korupsi di SMKN 57 Jakarta, Jl Taman Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019). (Foto: Poy/OMG)

Jakarta, Muslim Obsession – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan emosinya kepada para menterinya karena dinilai kerjanya terlalu biasa-biasa saja. Sementara negara dalam keadaan krisis di tengah pandemi corona ini.

Emosi Jokowi disampaikan pada saat rapat kabinet di Istana Negara pada 18 Juni kemarin, dan kemudian videonya diunggah oleh Sekretaris Kabinet pada 28 Juni 2020. Jokowi kesal karena para menterinya tidak punya perasaan yang sama dalam melakukan penanganan corona ini.

Misalnya soal bantuan sosial. Pemerintah pun telah menggulirkan banyak program bantuan sosial dan stimulus ekonomi sebagai bamper dari tekanan akibat Covid-19. Jokowi kesal bantuan masih banyak yang belum tersalurkan. Padahal rakyat menunggu.

“Segera stimulus ekonomi bisa masuk ke usaha kecil, usaha mikro. Mereka nunggu semuanya. Jangan biarkan mereka mati dulu, baru kita bantu. Enggak ada artinya!” imbuh Jokowi.

Jokowi dengan tegas meminta para pembantunya lebih sigap menangani permasalahan akibat pandemi Covid-19 ini. “Berbahaya sekali kalau perasaan kita seperti enggak ada apa-apa. Berbahaya sekali,” tuturnya.

Mantan Wali Kota Surakarta ini juga menegaskan, segala kebijakan untuk menyelamatkan masyarakat harus diputuskan secara cermat dan segera. Kalau ada regulasi yang menghambat, semestinya bisa langsung dicarikan jalan keluar.

Bahkan Jokowi mempersilakan para menteri untuk tidak ragu mengeluarkan Peraturan Menteri. “Kalau mau minta Perppu lagi saya buatin Perppu, kalau yang sudah ada belum cukup,” tukas Jokowi.

Jokowi juga mengancam akan Reshuffle dan membubarkan lembaga yang kerjanya tidak benar. Ia bahkan siap menaruhkan reputasi politiknya demi 240 juta rakyat Indonesia. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here