Ada Perombakan, Berikut Daftar Pengurus Baru PBNU

159

Jakarta, Muslim Obsession – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan Yahya Cholil merombak susunan beberapa elite kepengurusannya di masa bakti atau khidmah 2022-2027.

Keputusan ini disahkan melalui terbitnya Surat Keputusan PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. Surat ini dikeluarkan PBNU pada Rabu (13/6).

Salah satu pengurus yang diberhentikan adalah Mardani Maming yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara Umum PBNU. Posisi Maming yang merupakan terpidana tipikor itu digantikan Gudfan Arif.

Guldan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU.

“PBNU juga memberhentikan H Mardani H Maming dari jabatan bendahara umum PBNU. H Gudfan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU,” bunyi keterangan di laman resmi NU.

Tak hanya Maming, PBNU turut memberhentikan dengan hormat KH Amiruddin Nahrawi, Ulyas Taha,dan Robikin Emhas dari jabatan ketua PBNU.

Kemudian, PBNU turut memberhentikan Ahmad Nadzir, Burhanuddin Mochsen, dan Ashari Tambunan dari jabatannya sebagai bendahara PBNU.

Selain pengurus yang diberhentikan, PBNU turut melakukan pergantian posisi jabatan para pengurus.

Berikut adalah daftar perombakan pengurus PBNU:

Menetapkan jabatan Ketua PBNU: KH Ulil Abshar Abdalla dan A Suaedy ditetapkan jadi Ketua PBNU, KH Masyhuri Malik yang semula a’wan PBNU menjadi Ketua PBNU, H Nusron Wahid yang semula Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Ketua PBNU, H Fahmy Akbar Idries semula Bendahara PBNU menjadi Ketua PBNU, H Mohammad Faesal yang semula Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ditetapkan menjadi Ketua PBNU

Menetapkan jabatan bendahara PBNU: H Gudfan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU, H Mohammad Jusuf Hamka yang semula Ketua PBNU menjadi Bendahara PBNU

Menetapkan Wasekjen PBNU: Hj Safira Machrusah, H Amir Ma’ruf, dan H Ahmad Ginanjar Sya’ban sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.

Pemberhentian dengan hormat dari jabatan Ketua PBNU: KH Amiruddin Nahrawi, H Ulyas Taha, dan H Robikin Emhas

Pemberhentian dari jabatan bendahara : Mardani Maming diberhentikan dari Bendahara Umum PBNU; H Ahmad Nadzir, H Burhanuddin Mochsen, dan H Ashari Tambunan diberhentikan dari bendahara PBNU.

Terbitnya SK ini juga menegaskan bahwa SK PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022 tanggal 9 Jumadil Akhir 1443 H/12 Januari 2022 M tentang Pengesahan PBNU masa khidmah 2022-2027 tidak lagi berlaku.

PBNU lantas mengintruksikan kepada para pengurus untuk melaksanakan tugas dengan berpedoman Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, dan peraturan yang ditetapkan dalam permusyawaratan NU.

“Mengamanatkan kepada nama-nama sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat keputusan ini untuk melaksanakan tugas sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027, dengan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Permusyawaratan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, serta berkewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepengurusan dalam Muktamar Ke-35 yang akan datang,” bunyi poin keempat belas surat tersebut.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here