60 Jurnalis Dilaporkan Tewas dalam Perang Gaza, Mayoritas Warga Palestina

251

Jakarta, Muslim Obsession – Perang Israel dan Hamas di Palestina bukan hanya menewaskan kaum sipil biasa, dari anak-anak sampao dewasa, tapi juga para jurnalis ikut menjadi korban. Jumlahnya pun kian bertambah.

Dilaporkan sejak 7 Oktober lalu, korban tewas dari jurnalis telah bertambah menjadi 60 orang. Hal itu terungkap lewat laporan saluran berita Aljazirah yang berbasis di Qatar, Ahad (19/11/2023).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Palestina menyampaikan lewat media sosial bahwa dua jurnalis Palestina, Sari Mansour dan Hassouneh Salim, telah dimakamkan pada Minggu. Mereka terbunuh dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Bureij yang terletak di bagian tengah Jalur Gaza, sehari sebelumnya.

Mansour diketahui menjabat sebagai direktur Quds News Network. Sementara Salim adalah jurnalis foto lepas (freelance) profesional.

Sementara Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York, AS, mengatakan bahwa kematian Mansour dan Salim semakin menambah jumlah jurnalis dan pekerja media yang tewas dalam perang di Gaza.

Menurut catatan komite itu, jumlah korban meninggal dunia akibat kebrutalan Israel di sana sejak 7 Oktober kini menjadi 48 orang.

“Hari paling mematikan kedua bagi para jurnalis terjadi pada 18 November, dengan lima orang tewas. Sementara hari paling mematikan dalam perang ini adalah hari pertama, 7 Oktober, dengan enam jurnalis terbunuh,” ungkap CPJ.

Komite itu mengatakan, mayoritas wartawan yang tewas adalah warga Palestina. Sementara itu, empat jurnalis Israel dan satu reporter asal Lebanon juga tewas. Sembilan orang lainnya terluka dan tiga dilaporkan hilang.

Selain itu, setidaknya 13 jurnalis ditangkap oleh Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here