Usamah Hisyam Diminta Maju Caketum Benahi PPP

994
Ketum PP Parmusi H. Usamah Hisyam saat menerima kunjungan pimpinan dan Tim SC Muktamar IX PPP di Markas Dakwah Parmusi, Selasa (3/11/2020). (Foto: Ratim/OMG)

Jakarta, Muslim Obsession – Pimpinan yang juga Tim Steering Committee (SC) Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama rombongan berkunjung ke Markas Dakwah Parmusi menemui Ketua Umum Drs. H. Usamah Hisyam M.Sos di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/11/2020).

Rombongan yang dipimpin oleh dua Wakil Ketua Umum PPP yakni Fernita Darwis dan Mansyur Kardi mengatakan, kunjungannya ke Parmusi merupakan bagian dari silaturahim untuk menyapa kembali empat organisasi yang menjadi fusi partai.

Seperti diketahui, pada 1973 empat kekuatan Politik Islam yakni Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI), Partai Perti dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) melakukan fusi politik ke dalam PPP.

Ormas Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) merupakan kelanjutan yang mewarisi cita cita perjuangan Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI).

Baca juga: Ketum Parmusi: Kembalikan 6 Prinsip Perjuangan Jika PPP Ingin Dipercaya Umat

Sebelumnya, pimpinan partai berlambang Ka’bah itu pada Senin (2/11/2020), juga telah mengunjungi Ormas Syarikat Islam yang dipimpinan oleh Hamdan Zulfa. Syarikat Islam merupakan induk organisasi PSII.

Fernita mengatakan, kunjungan silaturahim tersebut dimaksudkan untuk meminta masukan dan pandangan dari unsur fusi partai untuk menbangun kembali kejayaan PPP menjelang Muktamar IX yang akan berlangsung di Makassar tanggal 19 – 21 Desember 2020. Selain itu meminta kesediaan Usamah Hisyam untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PPP agar dapat membenahi Partai.

Menanggapai hal itu, Usamah Hisyam mengatakan bahwa permasalahan fundamental yang dihadapi PPP adalah bagaimana agar seluruh pimpinan dan kader di berbagai tingkatan dapat mengembalikan jati diri partai sesuai dengan 5 Hikmat dan 6 Prinsip Perjuangan PPP sebagai partai berazaskan Islam.

“Persoalan utama PPP bukan saja terletak pada ketua umum, tetapi juga pimpinan partai di semua tingkatan,” ujar Usamah.

Baca juga: Parmusi Serukan Kader dan Dai untuk Sosialisasikan Boikot Produk Prancis

Oleh karenanya, jelas Usamah, harus dilakukan internalisasi 6 Prinsip Perjuangan Partai sehingga dapat melahirkan pimpinan dan para kader yang berakhlak mulia sebagai politisi Islam yang dapat diteladani umat. Dengan demikian, lanjut Usamah, paradigma kader dalam mengelola partai harus diubah.

“Berjuang dalam Partai Islam, bukan didasarkan pada kepentingan pragmatis semata, yang sekedar berorientasi pada jabatan, kekuasaan dan uang, tetapi harus tetap memprioritaskan orientasi nilai-nilai keislaman yang telah tercermin dalam 6 Prinsip Perjuangan Partai,” tandasnya.

Menurutnya, PPP pernah memiliki figur pemimpin yang sangat ideal, yakni Buya Ismail Hasan Metarium yang mampu mendongkrak suara partai menjadi 89 kursi DPR RI tahun 1997. Buya Ismail orang yang hidup sederhana, tetapi bisa terpilih menjadi Ketua Umum PPP.

“Bukan karena kekayaannya, tetapi kapasitas kepemimpinannya sebagai aktivis pergerakan politik, integritas kepribadiaanya yang sangat islami yang selalu mengacu pada nilai-nilai keislaman sehingga diteladani umat untuk mendukung partai yang dipimpinnya,” tegas Usamah mantan anggota FPP DPR RI  1997-1999 yang juga menjadi salah satu speech writer Buya Ismail.

Baca juga: Masjid Sederhana Jadi Pusat Perjuangan Dai Parmusi di Papua

Memilih ketua umum untuk memajukan Partai Ka’bah, imbuh Usamah, harus mengacu pada prinsip ketika Rasulullah dan sahabatnya memilih penggantinya.

Ia mengungkapkan, ketika peserta Muktamar IV Parmusi pada September lalu mendaulat dirinya secara aklamasi untuk memimpin kembali Ormas Islam tersebut lima tahun ke depan, Usamah tidak serta merta menerima amanah tersebut.

“Karena dari segi keilmuan masih ada kader yang lebih berilmu dibandingkan saya. Demikian pula dari segi kesalehan, kedermawanan, keberanian dan keturunan,” seru Usamah.

Namun karena seluruh Muktamirin tetap meminta Usamah memimpin gerakan dakwah Desa Madani Parmusi, maka ia akhirnya menerima amanah itu semata-mata untuk mencapai ridha Allah Ta’ala.

“Sebelum amanah tersebut saya terima, saya meminta komitmen seluruh pemimpin di daerah untuk secara sungguh-sungguh membantu membesarkan Parmusi di seluruh daerah. Alhamdulillah seluruh Muktamirin bersedia,” tandas Usamah.

Usamah menekankan bahwa menjadi pemimpin partai Islam sangat berat, terutama di Yaumil Akhir, apalagi jika tidak mampu membawa kemaslahatan untuk umat, bangsa dan negara.

“Maka jika PPP ingin kembali berjaya, pilihlah pemimpin yang mempunyai komitmen seperti itu, insya Allah PPP akan lolos tiga besar pada pemilu 2024,” cetus Usamah. (Mam)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here