Gaza, Muslim Obsession – Tentara Pendudukan Zionis Israel terus menerobos ke dalam Kawasan RS As-Syifa di Gaza, Palestina. Mereka menduga kuat As-Syifa telah menjadi sarang para pejuang Hamas.
Tentara Pendudukan Zionis Israel mengultimatum para dokter dan perawat untuk segera mengosongkan rumah sakit.
Ultimatum itu ditolah tegas Direktur Kesehatan yang juga bekerja sebagai dokter di RS As-Syifa. Ia mengaku dihubungi melalui telepon saat sedang mengurus pasien dan langsung menolak seruan tersebut.
BACA JUGA: Hari ke-38 Agresi Tentara Zionis Israel, 11.240 Rakyat Gaza Wafat Syahid
“Saya sedang berada di antara pasien RS As-Syifa dan saya menolak permintaan militer Israel untuk turun menemui pasukannya,” ucapnya dalam keterangan yang dikirim Int’l Journalist for Palestine, Rabu (15/11/2023).
Ia dan para dokter lainnya berjanji akan melaksanakan kewajibannya sebagai dokter. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak meninggalkan para pasien.
“Kami bekerja sebagai dokter dan akan melaksanakan kewajiban kami di Rumah Sakit As-Syifa. Kami tidak akan meninggalkan pasien-pasien kami. Kami tidak akan bekerja sama dengan penjajah,” tegasnya.
BACA JUGA: Julia, Bocah 3 Tahun yang Kehilangan Orangtua Setelah Serangan Udara Israel
Jubir Kesehatan di Gaza juga menegaskan bahwa para dokter As-Syifa sama sekali tidak takut kepada militer Israel. Lagi pula, menurutnya, Hamas hanya dalih saja agar mereka bisa menyerang As-Syifa.
“RS As-Syifa tidak ada siapa pun kecuali para dokter, para pasien dan pengungsi,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Al-Makhlalaty, bagian Pemadam Kebakaran RS Asy-Syifa mengatakan, Organisasi Palang Merah Internasional justru tidak mengeluarkan kebijakan untuk mengamankan rumah sakit-rumah sakit atau mengosongkan rumah sakit terlebih dahulu sebelum diserang, atau bahkan mengamankan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di Gaza.
Direktur Umum Kementerian Kesehatan Palestina, Dr. Munir al-Barsh mengecam tindakan semena-mena pasukan Israel di RS As-Syifa. Ia menyoroti pengeboman pasukan Israel di Kawasan rumah sakit dan penembakan mereka terhadap beberapa orang di sana.
“Kami peringatkan terjadinya pelanggaran atau tindak kecerobohan (kedunguan) yang dilakukan pendudukan terhadap ribuan orang yang ada di dalam kompleks Rumah Sakit,” tegasnya.
