Puasa Muharram Sebaik-baik Puasa Setelah Ramadhan

246

Oleh: KH. Abdul Ghoni (Wakil Ketua Lembaga Dakwah Parmusi)

Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

عَنْ أَبي هُريرَةَ رضيَ اللَّه عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بعْدَ رَمضَانَ: شَهْرُ اللَّهِ المحرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ بَعْد الفَرِيضَةِ: صَلاةُ اللَّيْلِ» رواه مسلمٌ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, katanya: “Rasulullah ﷺ bersabda: “Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan -yakni Muharram- dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail -yakni shalat sunnah di waktu malam-,” (Riwayat Muslim).

BACA JUGA: Mewaspadai LGBT, Perilaku Kaum Nabi Luth

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Seutama- utama puasa setelah romadhon puasa dibulan Muharram seutama-utama shalat setelah shalat fardhu shalat malam.

2- Imam An Nawawi mengatakan: Hadis ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah. (Syarah Shahih Muslim, 8/55)

3- Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa puasa terkait hari Asyura ada tiga tingkatan:

  • Tingkatan paling sempurna, puasa tiga hari. Sehari sebelum Asyura, hari Asyura, dan sehari setelahnya.
  • Tingkatan kedua, puasa tanggal 9 dan tanggal 10 Muharram. Ini berdasarkan banyak hadis.
  • Tingkatan ketiga, puasa tanggal 10 saja.

(Zadul Ma’ad, 2/72)

BACA JUGA: Keutamaan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

– Bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhana wa Ta’ala ada empat diantaranya bulan Muharram, dianjurkan untuk banyak beramal kebaikan dan meninggalkan kezhaliman.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa,” (QS. At Taubah: 36).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here