Puasa itu Membawa Kejutan

725

Keajaiban atau kejutan terbesar

Mu’jizah Ramadan yang tertinggi adalah karena memang di bulan ini diturunkan “miracle of all miracles” (mukjizat dari semua mukjizat). Itulah Al-Quran al-Karim.

Mengenai ini akan dibahas pada masanya. Tapi karena mukjizat inilah terjadi peristiwa-peristiwa besar lainnya.

Karena mukjizat Al-Quran itu manusia yang hina, miskin dan budak, berubah menjadi terhormat sejajar dengan semua saudaranya di sekitarnya. Ambillah Bilal bin Rabah, Ammar bin Yasir, dan lain-lain, sebagai contoh.

Dengan Mukjizat itu pula seorang yang karena kekuatan dan kekuasaannya terhinakan berubah menjadi mulia dan terhormat juga karena kekuatan dan kekuasaan. Umar bin Khattab sebagai misal.

Semua itu terjadi karena keajaiban yang terjadi di bulan Ramadan. Yaitu diturunkannya Al-Quran, Kitab mukjizat yang menggoncang dan mentransformasi dunia dan isinya.

Karenanya jadikanlah bulan ini sebagai bulan peristiwa-peristiwa yang mungkin secara akal di luar nalar. Siapa tahu orang yang kita anggap jahat seperti Umar karena mukjizat Ramadan mendapatkan orang yang membela kebenaran. Bahkan menjadi pembeda antara kebenaran dan kebatilan (Al-faruuq).

Dengan Ramadan ini satu hal yang menjadi bagian dari doa dan harapan kita. Semoga situasi umat yang sedang menghadapi tantangan luar biasa itu, dengan kemukjizatan Ramadan menjadi kemenangan.

Dengan keajabaiban bulan Ramadan, Semoga saudara-saudara kita di Palestina, Iran, Suriah, Yaman, Burma, Xingjian China, Kashmir, dan di berbagai belahan dunia mendapatkan hak-hak kemerdekaan dan keadilannya.

Untuk konteks dalam negeri tercinta, Semoga Ramadan ini melahirkan keajaiban dengan selesainya pemilu. Keajaiban yang akan menjadi kekuatan bagi bangkitnya bangsa dan negara ke posisi yang seharusnya.

Yaitu bangsa dan negara yang kuat, makmur dan berkeadilan. Bangsa yang damai, tentram dan sentosa. Bangsa dan negara Yang punya kharisma di mata dunia. Mampu berdiri tinggi sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya.

Di bulan Ramadan inilah di saat perasaan lemah, tak berdaya, merasa seolah tiada lagi jalan menuju harapan itu, bukan berarti harapan itu tiada. Karena dengan iman, harapan itu selalu ada.

Expect miracles. Tunggu kejutan-kejutan itu. Insya Allah!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here