Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-13)

II. Nabi Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq.

570
Great Rift Valley, jalur patahan bumi akibat gempa tektonik yang luar biasa.

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

C. Nabi Ibrahim dan Nabi Luth.

Dalam Kitab Kejadian, Nabi Ibrahim digambarkan mempunyai banyak ternak dan pengikut yang banyak pula. Oleh karena itu pada dasarnya Nabi Ibrahim cukup kaya. Ketika datang tamu yang tidak dikenalnya dan terlihat seperti melakukan perjalanan jauh, Nabi Ibrahim meminta Sarah segera membuat roti.

Dan ia kemudian bergegas memilih anak sapi yang terbaik lalu menyuruh pembantunya untuk untuk menyembelih dan memasaknya untuk dihidangkan pada tamunya tersebut. Selanjutnya kisahnya hampir sama dengan QS. Hud ayat 69-76.

3. Menyaksikan Hancurnya Kota Sodom.

Nabi Ibrahim juga bertanya kepada malaikat tentang kesesatan hidup orang-orang Sodom. Dan Nabi Ibrahim juga bertanya apakah orang-orang mukmin di negeri itu juga akan dimusnahkan bersama orang-orang fasik. Namun Nabi Ibrahim tidak mendapatkan jawaban.

Al-Quran memberikan penjelasan bahwa perbuatan kaum Luth adalah perbuatan keji yang belum pernah dilakukan manusia sebelumnya (QS. Al-A’raf ayat 80-81), bahkan atas peringatan peringatan Nabi Luth agar mereka bertakwa kepada Allah (QS. Asy-Syu’ara ayat 160-166), mereka akan mengusir Nabi Luth dan keluarga serta pengikutnya (QS. Al –A’raf ayat 82, QS. Asy-Syu’ara ayat 167).

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-12)

Setelah memberikan kabar itu, malaikat tersebut berpamitan untuk pergi menuju negeri Luth. Dalam Kitab Kejadian, Nabi Ibrahim mengantar malaikat tersebut. Setelah itu Nabi Ibrahim mendapatkan jawaban dari Allah, bahwa kaum mukmin di kota tersebut akan diselamatkan. Nabi Ibrahim dan beberapa orang pengikutnya kemudian mengambil kuda dan berpacu menuju ke arah Sodom dan Gomora.

QS. Al-Hijr ayat 60 menyatakan Allah akan menyelamatkan kaum mukmin dan keluarga Nabi Luth, kecuali istrinya. Dua malaikat yang menyaru sebagai manusia sangat cakap ketika di Sodom bertemu Nabi Luth di pintu gerbang kota yang mencoba mencegahnya masuk kota. Nabi Luth tidak mengenal malaikat tersebut (QS. Al-Hijr ayat 61-62), dan mengeluh bahwa kedatangan orang cakap ini akan menyulitkan dirinya (QS. Hud ayat 77).

Malaikat tetap bersikeras masuk ke kota sehingga kemudian Nabi Luth mengajak singgah di rumahnya dan menjamunya, kemudian diminta menginap di rumahnya sedang pada pagi harinya diminta langsung meninggalkan wilayah itu dengan diberi pesan jangan sampai bertemu dengan penduduk Sodom.

Namun tiba-tiba datang berduyun-duyun penduduk Sodom yang berkerumun di depan rumahnya. Mereka meminta agar Nabi Luth menyerahkan tamunya. Nabi Luth ke luar rumah dan menyatakan tidak bersedia menyerahkan tamunya dan menawarkan putri-putrinya untuk dinikahi, namun kaum Sodom menolak dengan menyatakan tidak mempunyai syahwat terhadap perempuan (QS. Hud ayat 78-79).

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-11)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here