Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-11)

II. Nabi Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq.

400
Salah satu tempat lempar jumrah (batu) pada ibadah haji di Mina. Di tempat ini, di lembah kawasan mina, menjadi jalur jalan yang di lewati Nabi Ibrahim dan Nabi Ismael menuju tempat penyembelihan. Di tempat ini setan yang mencoba menghalangi dilempari batu oleh Nabi Ibrahim dan Ismael.

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

B. Nabi Ibrahim dan Ismael

Dari jawaban tersebut, nampak bahwa Hajar atau Ibrahim telah terlebih dahulu menjelaskan kepada Ismael bahwa ayahnya adalah rasul Allah. Ismael sepertinya juga telah mendapatkan kisah kelahiran dirinya.

Ketika itu diceritakan oleh orang tuanya, Ismael pasti sudah pada usia yang cukup untuk memahami makna Rasul Allah dan kosekuensinya, dan makna tentang Allah melalui malaikatNya menunjukkan dan menampakkan kuasaNya atas proses kelahirannya hingga akhirnya hidup di Bakkah.

Oleh karena itu Ismael bukan hanya dapat mengerti apa makna mimpi dari seorang Rasul, namun juga dengan sangat mantap mentaatinya. Jawaban Ismael juga menunjukkan dirinya adalah orang yang juga memiliki kebesaran jiwa sebagai seorang Nabi yang dengan ikhlas bersedia disembelih oleh bapaknya.

Tentu dengan jawaban Ismael ini Nabi Ibrahim sangat bersyukur. Nabi Ibrahim kemudian mengajak Ismael yang masih remaja menuju tempat yang akan dijadikan tempat menyembelih Ismael. Ternyata, cukup jauh untuk menuju tempat itu. Nabi Ibrahim mungkin juga sudah mendapat wahyu tentang tempat penyembelihan itu.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-10)

Saat itu, tempat tersebut sudah jauh keluar dari wilayah pemukiman di Bakkah. Bukan hanya jauh menelusuri lembah, tetapi kemudian mendaki bukit batu. Pasti ada maksud khusus sehingga tempat penyembelihan itu ternyata cukup jauh dan mendaki bukit, seperti halnya Nabi Ibrahim membawa Hajar dan Ismael dari Hebron dan menetap di Bakkah.

Sepanjang perjalanan menuju tempat penyembelihan, setan bahkan menampakkan diri dibeberapa tempat berupaya menggagalkan niat Ibrahim dan Ismael. Namun setan tersebut diusir oleh Nabi Ibrahim dan Ismael dengan dilempari batu.

Setan bukan hanya berupaya secara halus dengan cara mempengaruhi akal dan batin Nabi Ibrahim dan Ismael, tetapi bahkan berupaya dengan kasar melalui penampakan diri dalam wujud manusia untuk mencegah langsung dengan usaha secara fisik menggagalkan rencana penyembelihan Ismael.

Kata-kata setan yang bernada manusiawi, mengingatkan bahwa itu perbuatan dosa dan lain lain mengalir dengan deras dengan nada merayu sampai keras. Namun semua usaha setan tersebut gagal menggoyahkan niat Nabi Ibrahim dan Ismael.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-9)

Gangguan batin, akal dan fisik dari setan tersebut kemudian diabadikan pula sebagai bagian dari ibadah haji. Menjadi simbol besarnya godaan setan kepada manusia dari berbagai sisi, dan manusia harus mampu memenangkan dan menyingkirkan godaan setan agar dapat hidup selamat.

Sampai di pertengahan menuju puncak salah satu bukit, ditemukan suatu tempat yang tersedia batu yang dapat dijadikan altar, Nabi Ibrahim kemudian membuat persiapan untuk melakukan penyembelihan. Kampak atau pisau besar yang terbuat dari batu yang telah diasah sehingga menjadi tajam juga sudah disiapkan. Ismael dibaringkan dengan wajah dan dahi menempel di altar siap untuk disembelih.

Ketika tangan Nabi Ibrahim yang memegang kampak atau pisau batu besar mulai terayun, tiba-tiba menjadi kaku tidak dapat digerakkan. Nabi Ibrahim mendengar namanya dipanggil dan ada yang berkata kepadanya. Allah telah menerima perbuatannya dalam menjalankan wahyu yang diterimanya, lulus dari ujian.

Allah kemudian membalasnya mengganti Ismael dengan domba yang besar sebagai kurban. Kemudian dilihatnya di semak-semak terdapat domba sembelihan besar (QS. Ash-Shaffat ayat 103-107) yang mungkin tidak bisa bergerak karena tanduknya tersangkut semak-semak. Nabi Ibrahim menyadari bahwa yang dilakukannya telah diterima Allah dan tangannya kemudian dapat digerakkan kembali.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-8)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here