Obati Sakitmu dengan Al-Quran

519
Ilustrasi: Membaca Al-Quran.

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Jika sakit, berobat ke ahlinya, yaitu ke dokter. Dokter adalah “washilah” atau “pengantar” kesembuhan dari Allah SWT.

Kesembuhan adalah milik dan dari Allah SWT. Maka, jika ingin sembuh lakukan 3 hal ini berbarengan: ikhtiar berobat ke dokter, setiap meminun obat bacalah BASMALAH dan berdoa minta disembuhkan, dan perbanyaklah MEMBACA Al-Quran dengan menghayati makna setiap ayat yang dibaca.

Dan yakinilah dengan “haqqul yaqiin”, bahwa bacaan Al-Quran adalah obat penyembuh yang sangat mujarrab.

BACA JUGA: Kuncinya Ada Tiga

TRUE STORIES:

1- Semua ayat Al-Quran adalah obat yang bisa menyembuhkan, namun, ada beberapa ayat atau surat dari Al-Quran yang lebih dikhususkan karena memiliki keutamaan sebagai obat penyembuh, misalnya surah Al-Faatihah.

Allah SWT berfirman:

ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi Penyembuh dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian,” (QS. Al-Israa’ 17, ayat 82, halaman 290).

Al-Imam Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi menjelaskan bahwa maksud “penyembuh” dalam ayat di atas adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa.

BACA JUGA: Berbohong dan Selingkuh, Dosa-Dosa Raksasa Inilah yang Pasti Dibongkar Allah

2- Ini adalah kisah nyata yang dikutip dari Kitab Tafsir “Adhwaaul Bayaan” (أضواء البيان) yang mengungkapkan pengobatan dengan menggunakan Surah Al-Faatihah.

Kisah ini berasal dari Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri RA yang mengobati dengan cara meruqyah orang yang hampir lumpuh karena terkena sengatan kalajengking, beliau membacakan Al-Faatihah, dan terbukti atas izin Allah ia sembuh.

Dari hadits Rasulullah ﷺ:

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻯِّ ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻓﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻤَﺮُّﻭﺍ ﺑِﺤَﻰٍّ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻴَﺎﺀِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻀَﺎﻓُﻮﻫُﻢْ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﻀِﻴﻔُﻮﻫُﻢْ .  ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻫَﻞْ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﺭَﺍﻕٍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﺤَﻰِّ ﻟَﺪِﻳﻎٌ ﺃَﻭْ ﻣُﺼَﺎﺏٌ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻧَﻌَﻢْ ﻓَﺄَﺗَﺎﻩُ ﻓَﺮَﻗَﺎﻩُ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻓَﺒَﺮَﺃَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓَﺄُﻋْﻄِﻰَ ﻗَﻄِﻴﻌًﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﻨَﻢٍ ﻓَﺄَﺑَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺒَﻠَﻬَﺎ . ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺫْﻛُﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .- ﻓَﺄَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻪُ .  ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺭَﻗَﻴْﺖُ ﺇِﻻَّ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ . ﻓَﺘَﺒَﺴَّﻢَ ﻭَﻗَﺎﻝَ ‏« ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺭُﻗْﻴَﺔٌ ‏» . ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺧُﺬُﻭﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻟِﻰ ﺑِﺴَﻬْﻢٍ ﻣَﻌَﻜُﻢْ »

“Abu Sa’id Al-Khudri RA menuturkan bahwa ada sekelompok Sahabat Rasulullah ﷺ dalam perjalanan, melewati sebuah perkampungan Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu mereka.

BACA JUGA: Kemesraan Janganlah Cepat Berlalu

Penduduk kampung itu berkata kepada para Sahabat yang mampir: “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah, karena pembesar kampung ini tersengat binatang dan demam”.

Di antara para Sahabat menjawab: “Iya, ada”. Lalu mendatangi pembesar tersebut dan meruqyahnya dengan membacakan Surat Al-Faatihah. Pembesar tersebut pun sembuh.

Lalu yang membacakan Ruqyah tadi diberikan seekor kambing sebagai balasannya, namun ia enggan menerimanya dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan kepada Rasulullah ﷺ.

Kemudiah, ia mendatangi Rasulullah ﷺ dan menceritakan kisahnya tadi kepada beliau. Ia berkata: “Yaa Rasulallah, aku meruqyah seorang tokoh umat dengan membacakan Surat Al-Faatihah”.

Rasulullah ﷺ tersenyum dan berkata: “Bagaimana engkau tahu bahwa Al-Faatihah bisa untuk Ruqyah?’ Dan Rasulullah pun bersabda: “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untuk kita makan bersama,”” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Al Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Memilih Berbuat Dosa Besar Demi Kebencian

3- ‘Aisyah RA istri Rasulullah ﷺ menuturkan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا وَامْرَأَةٌ تُعَالِجُهَا أَوْ تَرْقِيهَا، فَقَالَ: “عَالِجِيهَا بِكِتَابِ اللَّهِ

“Rasulullah ﷺ saat masuk ke rumah ‘Aisyah, Rasulullah ﷺ mendapati ada seorang wanita yang sedang meruqyah Aisyah. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Sembuhkanlah dengan Al-Quran,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ibnu Hibban no.6098).

POINTERS:

1- Keberhasilan pengobatan dengan Al-Quran, sangat terkait dengan tingkat keimanan, keyakinan seseorang. Kalau belum juga sembuh, bukan Al-Qurannya yang salah, tetapi keimanan dan keshalihan orang yang menggunakan Al-Quran yang kurang.

Bisa jadi, ada orang yang terlihat shalih, tetapi kita tidak tahu tingkat keimanannya. Hal ini mencakup yang mengobati dan yang diobati.

2- Jika ada orang yang terkena penyakit karena disengat kalajengking atau yang lebih ringan, misalnya disengat tawon, kemudian ada yang membacakan Al-Faatihah namun ternyata tidak sembuh. Maka jangan salahkan Al-Faatihah, tetapi salahkan iman, amal dan ibadah yang kurang.

BACA JUGA: Tiada Hari Tanpa Qul Hu

3- Ada beberapa ayat lainnya yang juga memiliki keutamaan sebagai obat penyembuh, yaitu: Ayat Kursi, Surat Al-Mu’wwidzatain (Surah Al-Falaq dan An-Naas), dan banyak lagi ayat lain yang memiliki fadhilah masing-masing.

4- Kata “RUQYAH” berasal dari (رقى يرقى رقية) yang artinya “TERANGKAT” atau “MENGANGKAT”. Yang dimaksud di sini “mengangkat” adalah “mengangkat penyakit” atau dihilangkan. Beda dengan kata (رأى يرى رأية) yang artinya melihat, menyaksikan.

5- Cepat atau lambat terkabulkan Ruqyah, sangat tergantung keshalihan orang yang meruqyah dan orang yang diruqyah.

6- Bisa juga kita meruqyah diri sendiri. Caranya:

– Letakkan tangan di bagian tubuh yang sakit.

– Baca “Bismillaah” 3 kali.

BACA JUGA: Jodoh di Tangan Allah

– Lanjutkan dengan membaca doa berikut ini 7 kali:

أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

A’uudzu bi ‘izzatillaahi wa qudratihii min syarri maa ajidu wa uhaadzir.

“Aku berlindung dengan keahungan Allah dan kekuasaan-Nya, dari keburukan apa yang saya rasakan saat ini dan apa yang aku khawatirkan.”

Dalilnya, Rasulullah ﷺ bersabda:

Sahabat Utsman Bin Abil Ash RA bahwa beliau mengadukan rasa sakit di badannya kepada Rasulullah ﷺ, lalu Rasulullah ﷺ menyuruhnya: “Letakkanlah tanganmu di bagian yang sakit dari tubuhmu,” lalu beliau ajarkan doa di atas,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim dan Ibnu Hibban).

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT. Dan semoga kita selalu dijauhkan dari segala penyakit dan musibah.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here