Memuliakan Ibu dan Ayah, Urutan Kedua Setelah Allah Ta’ala

389

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Sampai 6 kali Allah SWT berulang-ulang berfirman dalam Al-Quran memerintahkan agar kita mengurus, peduli, mengabdi dan berbakti pada kedua orangtua.

Tidak terbayangkan, diwaktu kecil, disayang, dimanja, dielus-elus, segala perhatian dan biaya hanya untuk anak, rela tidak tidur dan tahan lapar demi anak.

Namun setelah dewasa, anak tega cuek, menantang bahkan melawan orangtuanya.

Sungguh, ancaman Allah bagi anak yang durhaka pada ibu-bapaknya adalah kesulitan hidup di dunia, dan siksa api neraka Jahannam menantikannya.

BACA JUGA: Traveling itu Perintah Allah

TRUE STORY:

1- Pemuliaan kedua orangtua wajib hukumnya:

حَقُّ الوَالِدَيْنِ. إِنَّ لِلْوَالِدَيْنِ حَقًّا عَلَيْنَا بَعْدَ حَقِّ اللهِ فيِ الاِحْتِرَامِ أَوْجَدَانَا وَرَبَّيَانَا صَغِيْرًا فَاسْتَحَقَّا نِهَايَةَ الإِكْرَامِ (التصنيفات: فصيح الديوان الرئيسي عبد العزيز صبري العصر الحديث)

“Hak Pemuliaan Kedua orangtua: “Sungguh, kedua orangtua mempunyai hak atas kita anak anaknya setelah hak Allah dalam hal penghormatan. Merekalah yang telah menjadikan kita ada dan merawat kita waktu kecil. Maka mereka berdualah yang berhak atas penghormatan dan pemuliaan yang tertinggi”. (Ref: Kitab التصنيفات: فصيح الديوان الرئيسي عبد العزيز صبري العصر الحديث)

2- Rasulullah SAW melarang orang ikut BERJIHAD, berperang membela diri dan melawan orang-orang Kufur yang ingin memusnahkan Islam, demi MENGURUS kedua orangtua:

Sahabat dekat Rasulullah SAW bernama ‘Abdullah Bin ‘Amr Bin Al-‘Aash RA menuturkan:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ: «أَحَىٌّ وَالِدَاكَ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ » (رواه مسلم)

“Ada seorang anak muda yang mendatangi Rasulullah SAW, ingin meminta izin untuk ikut berjihad bersama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya: ‘Apakah kedua orangtuamu masih hidup?’ Dia menjawab: ‘Iya masih.’ Rasulullah SAW pun bersabda: ‘Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya’,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim).

BACA JUGA: Berikan Apa yang Disukai, Memeroleh Apa yang Disukai

3- Allah SWT 6 kali berulang-ulang berfirman agar anak MEMULIAKAN dan MENGURUS ayah-ibunya.

– QS. Al-Baqarah ayat 83:

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ. (البقرة الاية ٨٣)

“Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil; “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah Shalat dan tunaikanlah Zakat. Tetapi, kemudian kamu berpaling dan mengingkari, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi Pembangkang”.

– QS. Al-Baqarah ayat 215:

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ. (البقرة ٢١٥)

“Mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah: “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua Orangtua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sungguh Allah Maha Mengetahui”.

BACA JUGA: Beruntunglah Penghuni Rumah yang Sering Kedatangan Tamu

– QS. Al-Israa’ ayat 23:

 وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا. (الاسراء ٢٣)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”.

– QS. Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ المصير. (لقمان الاية ١٤)

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu”.

BACA JUGA: Berdoa Agar Hujan Menjadi Berkah, Bukan Pembawa Bencana

– QS. An-Nisaa’ ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ. (النساء ٣٦)

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua Orangtua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, Ibnu Sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”.

– QS. Al-An’aam ayat 151:

قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًاۚ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ. (الانعام ١٥١)

Katakanlah: “Marilah, aku membacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baiklah kepada Ibu Bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena kemiskinan.

Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti”.

BACA JUGA: Segera Kerjakan Ketika Ingat

POINTERS:

1- Anak dan harta anak adalah milik orangtuanya, hak kedua ayah dan ibu.

2- Pernikahan anak, kehidupan suami isteri anak, tidak boleh mengurangi kewajiban, bakti, pemuliaan dan perhatian terhadap kedua orangtua.

3- Sekedar mengatakan kata: “Ah!” atau berkata kata kasar dan bermuka masem kepada Ayah atau Ibu adalah DOSA BESAR.

4- Kesuksesan dan kelancaran usaha dan kehidupan ANAK sangatlah tergantung pada DOA dan RESTU kedua orangtua.

BACA JUGA: Gunakan Kalimat yang Tegas Saat Berdoa

5- Ingat:

الجنة تحت اقدام الامهات

“Kunci Surga ada di telapak kaki Ibu”

Artinya, jika ingin masuk Surga, cepatkan langkah mememenuhi panggilan orangtua, terutama Ibu.

6- Berbahagialah jika orangtua masih ada, berarti kesempatan meraih Surga Al-Furdaus masih terbuka lebar-lebar dengan mengurus orangtua.

Mari kita berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan memuliakan, mengabdi, berbakti dan mengurus kedua Ibu Bapak.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here