Libya Dilanda Banjir Bandang, 2.000 Orang Meninggal

246

Jakarta, Muslim Obsession – Libya dilanda banjir bandang pada Senin (11/9/2023). Banjir yang disebabkan Badai Mediterania Daniel ini menyapu bersih seluruh lingkungan dan menghancurkan rumah-rumah di beberapa kota pesisir di bagian timur negara Afrika Utara tersebut.

Banjir ini dilaporkan telah merenggut 2000 nyawa. Ribuan orang juga dilaporkan hilang. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Osama Hamad dari pemerintah Libya timur sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Kerusakan terparah akibat banjir bandang ini terjadi di Derna, sebuah kota di bagian timur negara tersebut. Osama juga menyebut Derna sebagai zona bencana. Di Derna, media lokal mengatakan situasinya sangat buruk karena tidak adanya listrik atau komunikasi.

Sementara ini, Kepala kelompok bantuan Bulan Sabit Merah di wilayah tersebut menyebut jumlah korban di Derna mencapai 150 orang. Namun, ada kekhawatiran hal tersebut diperkirakan dapat terus meningkat.

Berbeda, Ahmed al-Mosmari, juru bicara pasukan militer di bawah komando pemerintah timur, mengatakan pada konferensi pers bahwa jumlah korban tewas di Derna telah melampaui 2.000 orang.

Al-Mosmari juga mengatakan ada antara 5.000 dan 6.000 orang yang dilaporkan hilang. Ia mengaitkan bencana tersebut dengan runtuhnya dua bendungan di dekatnya, yang menyebabkan banjir bandang yang mematikan.

Secara rinci, Al Jazeera juga melaporkan setidaknya, 46 orang dilaporkan tewas di kota Bayda di bagian timur. Hal ini mengutip Kepala Pusat Medis Utama Kota Abdel-Rahim Mazek.

Ada laporan tujuh orang lainnya dilaporkan meninggal di kota pesisir Susa di timur laut Libya, menurut Otoritas Ambulans dan Darurat. Tujuh orang lainnya dilaporkan tewas di kota Shahatt dan Omar al-Mokhtar, kata Ossama Abduljaleel, menteri kesehatan. Satu orang dilaporkan tewas pada hari Minggu di kota al-Marj.

Badai Daniel diperkirakan akan tiba di beberapa bagian barat Mesir pada hari Senin, dan otoritas meteorologi negara tersebut memperingatkan kemungkinan hujan dan cuaca buruk.

Sampai saat ini, Libya masih terpecah menjadi dua pemerintahan yang bersaing, satu di timur dan satu lagi di barat, yang masing-masing didukung oleh milisi dan pemerintah asing.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here