Kanada Tunjuk Pejabat Anti-Islamofobia Pertama yang Lindungi Muslim

207

Muslim Obsession – Amira Elghawaby, pejabat anti-Islamofobia Kanada yang pertama, sangat menyadari rasa hormat dan dukungan yang diterimanya sebagai perempuan Muslim yang “terlihat” di lingkungannya.

Namun, ketakutan yang masih ada terhadap “minoritas kecil” yang memiliki kesalahpahaman tentang Muslim dan bertindak berdasarkan keyakinan yang merugikan ini sangat meresahkannya.

Ia mengungkapkan keprihatinannya mengenai keamanan komunitas Muslim yang diungkapkannya dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Meskipun mayoritas masyarakat menghormati dan mendukung, peningkatan kejahatan rasial anti-Muslim di Kanada tetap menjadi masalah yang mendesak.

Menurutnya, dalam 6 tahun terakhir telah terjadi banyak serangan terhadap umat Islam dibandingkan dengan negara-negara G-7 lainnya.

Selain itu, sekitar 71% kejahatan rasial yang dilakukan oleh umat Islam dilaporkan antara tahun 2021 dan 22 ke polisi.

Untuk memerangi tren yang mengkhawatirkan ini, kantornya bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk meluncurkan panduan praktis tentang kebencian anti-Muslim pada akhir bulan ini.

Mengambil inspirasi dari model Eropa yang diperkenalkan pada tahun 2020, panduan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan antara komunitas Muslim dan penegak hukum.

Komponen utama dari panduan ini termasuk mengakui kebencian anti-Muslim sebagai kenyataan pahit di Kanada, menekankan perlunya rencana darurat untuk menanggapi serangan terhadap umat Islam, meningkatkan langkah-langkah keamanan di masjid-masjid, terutama selama pertemuan besar seperti shalat Idul Fitri, dan meningkatkan waktu respons terhadap kejahatan kebencian.

Dilansir The Islamic Information, Senin (18/9/2023) terbentuknya peran Amira Elghawaby sebagai pejabat anti-Islamofobia Kanada bermula dari rekomendasi yang dibuat pada pertemuan puncak anti-Islamofobia menyusul pembunuhan tragis keluarga Afzaal di Ontario pada tahun 2021.

Keluarga yang berasal dari Pakistan ini menjadi korban serangan yang disengaja.

Pelakunya, Nathaniel, menghadapi dakwaan percobaan pembunuhan tingkat pertama dan dakwaan terkait terorisme dan sedang diadili

Peran Aamir fokus tidak hanya pada peningkatan kesadaran namun juga sebagai penghubung antara komunitas dan pihak berwenang serta membantu mereka menyampaikan kekhawatiran mereka kepada pemerintah federal.

Dia menekankan pentingnya mengatasi peningkatan Islamofobia di Kanada, khususnya dengan persidangan yang sedang berlangsung terkait kasus tragis keluarga Afzaal.

Meskipun Kanada memiliki undang-undang khusus yang mendefinisikan kejahatan rasial, masih terdapat diskusi mengenai apakah undang-undang tersebut memadai.

Elghawaby menggarisbawahi bahwa setiap tindakan kriminal dengan motivasi bias yang menargetkan komunitas tertentu atau anggotanya berdasarkan identitas mereka akan dipertimbangkan selama hukuman.

Upaya tak kenal lelah Amira Elghawaby melambangkan komitmen Kanada untuk memerangi Islamofobia, dan memastikan keamanan, rasa hormat, dan martabat seluruh komunitasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here