Chengdu, Muslim Obsession – Hegemoni produk China di dunia sudah dirasakan masyarakat umum. Tak hanya di Indonesia dan Asia, produk-produk China juga beredar di Amerika, Australia, dan Afrika.
Tingginya produksi di China membuat Negara Tirai Bambu ini menjadi salah satu negara dengan konsumsi energi dan polusi tinggi di dunia. Alhasil, China pun berupaya menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satunya, China saat ini tengah mempersiapkan diri untuk meluncurkan bulan buatan pada 2022. Bulan buatan ini akan berada 10-80 kilometer di angkasa.
Rencana itu diketahui saat perusahaan pengembangan ruang angkasa China Aerospace Science and Technology Corporation mengumumkan rencana mereka meluncurkan bulan buatan ke angkasa pada acara The 2018 National Mass Innovation and Entrepreneurship yang digelar di Chengdu, China, beberapa waktu lalu.
Sora News24 pada Kamis (1/11) melansir, sebutan bagi inovasi itu bukanlah bulan yang sebenarnya. Tepatnya, ia merupakan satelit cermin raksasa yang cahayanya bisa 8 kali lebih terang dari bulan yang sebenarnya.
Cermin yang melapisi bulan buatan ini dapat dikendalikan manual, sehingga bisa dimatikan seluruhnya jika diperlukan. Tak hanya itu, kendali manual juga dapat mengarahkan cahaya pada area yang lebih kecil untuk membantu kondisi darurat.
Rencananya, China tak hanya akan meluncurkan satu bulan buatan. Ini merupakan bulan pertama dari tiga bulan buatan yang dijadwalkan diluncurkan di orbit pada 2022. Jika digabungkan, ketiganya berpotensi menerangi ribuan kilometer (km) per segi dalam satu waktu.
Uji coba bulan buatan pada 2020 akan dilakukan di sisi gurun yang tak berpenghuni untuk mengukur dampaknya sekaligus untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap siklus alami tanaman, hewan, dan manusia.
Bulan buatan ini hanya akan diorbitkan di atas Kota Chengdu, 500 kilometer atau 310 mil di atas Bumi, menerangi sekitar 50 km per segi kota. Keberadaannya diklaim dapat menghemat jutaan dolar AS energi listrik di Chengdu setiap tahunnya. (Fath)
