Waspada! Diet Puasa Intermittent Bisa Picu Penyakit

1337

Puasa Intermittent untuk Menurunkan Berat Badan

Menurut beberapa penelitian, puasa intermittent dan diet biasa yang dilakukan secara konsisten sama bagusnya dalam menurunkan berat badan dan lemak tubuh. Namun, pelaku diet intermittent cenderung kesulitan mempertahankan aktivitas harian ketika menjalani fase pembatasan diet. Hal ini menyebabkan diet intermittent lebih sulit dipertahankan untuk gaya hidup jangka panjang.

Selain itu, sebuah penelitian mengatakan, puasa intermittent unggul dibandingkan diet biasa (yang membatasi kalori setiap hari). Diet intermittent juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada obesitas. Seseorang yang obesitas akan memiliki sensitivitas insulin yang rendah sehingga kemampuan sel menyimpan gula tidak optimal. Sensitivitas insulin yang meningkat sangat baik untuk mencegah diabetes pada orang obesitas.

Sebaliknya, penelitian yang sama mengulas bahwa ada beberapa hal buruk yang bisa terjadi saat melakukan puasa intermittent. Diet ini dianggap dapat menyebabkan kebiasaan pola makan yang berubah-ubah, binge eating atau makan berlebihan pada waktu makan normal, dan penurunan suasana hati. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here