Medan, Muslim Obsession – Meski menjadi penduduk mayoritas tanah air, nyatanya masih banyak umat Islam yang belum bisa membaca kitab sucinya, Al-Quran.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, umat Islam Indonesia yang buta huruf Al-Quran ada sekitar 54 persen. Sementara data yang dimiliki PTIQ Jakarta lebih besar lagi. Hasil riset PTIQ Jakarta menginformasikan bahwa umat Islam Indonesia yang tidak bisa membaca Al-Quran ada sekitar 60-70 persen.
Data ini diamini pula oleh Ustadz Achmad Farid Hasan. Penemu dari metode cepat belajar Al-Quran ini mengatakan bahwa sulit menemukan jamaah umrah dan haji yang bisa baca Al-Quran.
“Jamaah umrah dan haji jika dilihat dan diamati, kurang lebih 60-70 persen belum bisa baca Al-Quran,” ujar Ustadz Farid saat ditemui dalam kegiatan “Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Al-Quran” di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatra Utara, Kamis (11/10).
Ustadz Farid menambahkan, jika semua hasil riset tersebut diringkas, maka sekitar separuh umat Islam Indonesia belum bisa membaca Al-Quran.
“Kalau dibuat ringkasan dari temuan-temuan itu, kurang lebih ada 50 sampai 60 persen umat Islam belum bisa membaca Al-Quran. Menurut kami, ini jumlah yang besar,” katanya.
Dia mengatakan, banyaknya umat Islam yang belum bisa membaca Al-Quran atau yang buta huruf Al-Quran itu dikarenakan belum menemukan metode yang cepat dan mudah untuk belajar membaca Al-Quran sehingga malas untuk belajar.
Ustaz Farid menyampaikan hal ini berdasarkan pengalamannya selama 18 tahun mengajar Al-Quran. Ia sendiri merupakan penemu dari metode pelatihan baca Al-Quran 30 menit dan metode pelatihan baca Al-Quran 1 jam.
“Dengan metode ini kami yakin umat Islam pasti akan menyambut dengan suka cita dalam belajar Al-Quran. Karena sekali ketemu, keluar akan langsung bisa baca Al-Quran,” tandasnya. (Fath)