Utamakan Fungsinya, Bukan Tampilannya

79

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Yang harus didahulukan dan diutamakan adalah fungsi, bukan merek, bukan model untuk pamer, inilah sejatinya makna hidup.

Nah kalau sudah sampai di tahapan ini, hidup akan nyaman dan damai. Misal, pasti tidak mau pakai kerudung yang menggunung berlapis lapis melilit kepala dan leher bikin pegel, atau sepatu yang high heels yang bikin tergulir cidera kaki demi gaya, atau mobil bermerek puluhan milyar namun sempit ber-cc besar dan suara menggeber, karena sadar bahwa itu hanyalah pamer dan tidak sehat.

Namun, jika masih di tahap pamer di atas fungsi, maka, hari-harinya akan beraroma stress, tegang, salah melulu, cemas, was-was, apa lagi jarang shalat berjamaah dan pelit bersedekah.

BACA JUGA: Lakukan Tiga Hal Utama Ini, Hidup Akan Terus Membaik

Bersyukurlah, niscaya hidup ini akan damai lagi tenteram.

Allah SWT berkali-kali menegaskan:

1- QS Ibrahim, surah ke-14 , ayat 7, halaman 256:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Ingatlah, ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan ni’matku kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari ni’mat-Ku, sungguh, siksa azab-Ku sangat amat keras”.

2- QS Al Baqarah, surah ke-2, ayat 152, halaman 23:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

“Maka, ingatlah pada-Ku, Aku pun akan ingat padamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”.

3- QS. Al-Qasas, surah ke-28, ayat 73, halaman 394:

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Berkat Rahmat Allah, Dia jadikan untukmu malam dan siang agar kamu beristirahat pada malam hari, agar kamu mencari sebagian karunia-Nya pada siang hari, dan agar kamu bersyukur kepada-Nya”.

BACA JUGA: Setelah Shalat, Selingi dengan Tegur Sapa atau Bergeser Tempat

TRUE STORY:

1- Pernahkah melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah? Dan sama tenangnya saat mendapat untung atau jabatan ?

Tetap tenang terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?

Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.

Bersikap biasa-biasa saja ketika makan di restoran mewah, dan tidak pula segan makan di tenda warung di pinggir jalan.

Tidak pula angkuh dan berbangga bangga saat naik mobil mewah, dan tidak pula minder saat naik angkot, oject, bus umum atau bajaj.

Tidak pula rakus kemaruk, dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak pula mengeluh saat jatuh miskin.

BACA JUGA: Setiap Kita Bisa Tiba-Tiba Meninggal

Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan FUNGSINYA bukan untuk dipamerkan MEREKNYA.

Mata sudah tidak silau, tidak tergoda dengan indahnya, kemasan, bungkus, casing dan pernak pernik assesoris, tetapi lebih mengutamakan makna HIDUP, dan arti KEHIDUPAN.

Dan berteman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi. Orang-orang seperti inilah yang sudah “SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI.”

Kakinya menapak Bumi menjalani realitas kehidupan, dan JIWANYA sudah berada di ‘Langit’. Ego atau ke ‘aku’ annya sudah ditundukkan.

Buat mereka, kehidupan di atas Bumi yang mereka jalani hanyalah sekedar peran senagai KHALIIFAH wakil Tuhan mengemban amanah dari Sang Khalik yang Maha Agung untuk meledtarikan dan menjaga Alam semesta sesuai Syaria’ah dan aturan Allah SWT.

BACA JUGA: Amalkan Sunnah Rasul Agar Sehat Raga dan Jiwa

POINTERS:

1- Tampilan orang-orang seperti tersebut di atas, mungkin kurang seru atau kurang asik, dan tidak banyak orang-orang seperti itu.

2- Carilah mereka, dan jadikan mereka teman sejati. Namun, jika tidak menemukan, maka jadilah seperti mereka.

3- Hidup tidak mesti bebas sama sekali dari khilaf, salah, dosa dan maksiat:

وليس من شرط الناهي أن يكون سليماً عن معصية بل ينهى العصاة بعضهم بعضا (إبن عطية رحمه الله)

“Bukan menjadi persyaratan bagi orang yang melarang berbuatan dosa dan kemungkaran atau maksiat, bahwa dia bebas dari melakukan maksiat, mungkar dan kesalahan. Tetapi, para pendosa, hendaklah saling mengingatkan dan saling mencegah dari berbuat dosa dan maksiat,” (Ibnu ‘Athiyyah Rahimahullah).

BACA JUGA: Orang yang Dibenci Allah

4- Allah Nama dan Sifatnya sungguh Maha Indah, dan sangat menyayangi hamba-Nya yang punya sifat bersih, indah dan rapi. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ⁠

“Sungguh, Allah Maha indah dan mencintai keindahan,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim dari Ibnu Mas’ûd RA).⁠

Maka, berpenampilan meski tidak mahal dan fashion, namun wajib BERSIH, indah dan rapih, bukan pamer tapi demi kesehatan dan keindahan.

5- Tirulah watak jam dinding: Dilihat orang atau tidak, ia tetap berdenting. Dihargai orang atau tidak, ia tetap berputar. Walau tak seorangpun mengucapkan terima kasih ia tetap bekerja setiap jam, setiap menit dan setiap detik.

Teruslah berbuat baik kepada sesama, meskipun perbuatan baik kita tidak dinilai dan diperhatikan oleh orang lain. Ibarat Jam Dinding yang terus bekerja, walaupun tak dilihat namun senantiasa memberi manfaat bagi orang banyak”.

BACA JUGA: Agar Tak Menyesal, Lakukan Ini Setelah Shalat

6- Hafal dan amalkan doa lengkap ini. Minimal baca di pagi dan sore hari, terutama setiap usai Shalat:

اللهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي لِسَانِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا، وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُورًا، وَمِنْ أَمَامِي نُورًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتِي نُورًا، اللهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا

Allaahummaj’al fii qolbii nuuran, wa fii lisaanii nuuran, waj’al fii sam’ii nuuran, waj’al fii bashorii nuuran, waj’al min khalfii nuuran, wa min amaamii nuuran, waj’al min fauqii nuuran, wa min tahtii nuuran, Allaahumma a’thinii nuuran.

“Yaa Allah, anugerahilah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari belakangku, cahaya dari depanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku. Yaa Allah, sinari dan terangilah jalan hidupku”.

Mari berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu memperbanyak ibadah amal soleh, dan menjauhi yang haram.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here