Tidak Semua Orang Kena Aturan Hisab di Akhirat

1004

Jakarta, Muslim Obsession – Ketika berada di Padang Mahshar atau di akhirat nanti dimana hari perhitungan tiba, manusia akan dihisab amal kebaikannya. Jika amal keburukan jauh lebih banyak maka, secara otomatis akan mendapat hukumam berupa siksa neraka yang jauh lebih lama.

Namun perlu dicatat bahwa tidak semua orang nanti kena hisab. Hal itu dijelaskan oleh KH Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha. Ia meyakinkan bahwa tidak semua orang akan dihisab. Hisab dalam bahasa ngetopnya sekarang adalah diaudit.

“Diaudit amalnya, mana yang baik dan mana amalan yang tidak baik selama hidupnya,” kata Gus Baha dalam video pendeknya di media sosial.

Menurut Gus Baha, orang seperti Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan kekasih Allah SWT tidak mungkin dihisab, karena Nabi Muhammad SAW sudah jelas baiknya.

“Beliau juga menjadi saksi atas dihisabnya umat-nya. Jadi kata beliau, Nabi Muhammad yang menjadi saksi itu tidak dihisab,” jelasnya.

Gus Baha mereka para kekasih Allah yang baik hati dan prilakunya tidak kena hisab. Begitu juga sebaliknya orang jahat seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan Fir’aun juga tidak kena hisab karena sudah jelas buruk, langsung masuk neraka.

“Orang-orang yang sudah jelas jeleknya (elek; dalam bahasa Jawa), seperti Abu Lahab dan Fir’qun, pun tidak dihisab. Orang-orang seperti mereka sudah jelas buruknya, sehingga malaikat tidak perlu meng-auditnya,” papar Gus Baha.

Ulama kelahiran 29 September 1970 itu menegaskan, jika orang seperti Abu Lahab dihisab maka bertentangan dengan ayat Al-Qur’an yang sudah jelas mengatakan bahwa Abu Lahab adalah manusia yang celaka (QS. Al-Lahab Ayat 1).

Pun demikian jika Nabi Muhammad dihisab, maka akan menyalahi konsep kemaksumannya.

“Beliau juga menyampaikan bahwa adanya pendapat setiap orang dihisab memang dari zahir ayat Al-Qur’an. Pun dengan pernyataan bahwa tidak semua orang dihisab juga pernyataan zahir ayat. Dengan cara mengkompromikannya, dipahami tidak semua orang akan dihisab,” papar Gus Baha yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Narukan Rembang, Jawa Tengah tersebut.

Menurut Kiai muda yang selalu tampil dengan baju putih dan kopyah hitam ini menjelaskan, bahwa , orang yang dihisab adalah orang yang belum jelas. “Ya seperti kita-kita sekarang ini. Yang bukan Nabi yang selalu benar dan bukan Fir’aun yang selalu salah,” tandasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here