Temui Gus Yahya, Ketum PGI Bersyukur Ada NU di Indonesia

261

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Senin (12/6/2023). Ia bertemu langsung dengan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Kepada Gus Yahya, Gomar Gultom menyatakan bersyukur atas kehadiran Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia. Ia mengapresiasi peran dan kontribusi NU, khususnya dalam merawat Pancasila.

“Dari PGI, kami sangat bersyukur dengan kehadiran NU di tengah-tengah bangsa kita. Sejarah panjang bangsa ini, kita semua berhutang budi kepada NU, yang tetap dengan teguh memperjuangkan Pancasila,” ungkap Gultom.

Pria kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara itu juga ikut menyoroti kepanjangan dari PBNU. Menurutnya, banyak orang yang memperpanjang PBNU itu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Saya kira bukan sekadar lelucon dan kebetulan itu, tetapi memang itulah kita NU, dan dalam kerangka itu kita mensyukuri NU sebagai rahmat Tuhan buat kita Bangsa Indonesia. Dalam kerangka ini, kita juga melihat model Islam yang dibangun oleh NU di Indonesia ini bisa menjadi sumbangan bagi peradaban dunia,” kata Gultom.

Ia menilai, masyarakat dunia memang sudah sejak puluhan tahun lalu ada Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia (HAM) dan deklarasi pendirian PBB, Tetapi di sana sini gejolak dan konflik di berbagai negara masih sering terjadi.

Pihaknya berharap, ke depan Indonesia bisa menjadi model buat peradaban dunia, yang dimulai dengan langkah-langkah kecil untuk Indonesia ini. “Itu yang kita perbincangkan. Bagaimana kita hadir sebagai rahmat dan berkat bagi bangsa Indonesia. Terima kasih buat NU, dan terima kasih buat kita semua,” katanya.

“Kami sangat bersyukur disambut dengan suka cita dan penuh keramahtamahan oleh ketua umum PBNU Gus Yahya dan Pak Amin sebagai salah satu ketua. Kami merasa mendapat kehormatan dengan sambutan ini,” ucapnya.

Gultom juga mengatakan, dalam rangka membangun bangsa ini, tidak ada pilihan bagi kita selain bekerja sama dengan seluruh elemen bangsa.

Sementara itu, Gus Yahya mengaku mendapat kehormatan atas kunjungan dari pimpinan PGI. Menurutnya, silaturahim NU dengan PGI sudah menjadi tradisi yang selama ini sudah mapan.

“Kami tadi berdiskusi cukup gayeng, tentang hal-hal yang terkait dengan masalah-masalah hubungan antar kelompok agama dan bagaimana kita mencari cara atau strategi untuk mengatasi masalah-masalah itu,” ungkapnya, kepada awak media.

Sesudah ini, lanjut Gus Yahya, akan ada langkah-langkah dan kegiatan bersama yang strategis dan menentukan, sebagai upaya bersama untuk membangun harmoni di dalam masyarakat, bangsa dan negara.

“Dengan keyakinan bahwa, sebetulnya kalau kita berhasil membangun harmoni yang konstruktif di dalam masyarakat kita yang sangat heterogen ini, ini Insyaallah Indonesia akan menjadi model bagi masyarakat-masyarakat lain di seluruh dunia. Insyaallah. Mudah-mudahan bisa menjadi sumbangan bangsa ini bagi peradaban dunia,“ pungkasnya.

Pengurus PGI bersilaturahim ke kantor PBNU di Jakarta pada Senin sekitar pukul 09.45 WIB. Hadir mendampingi Pdt Gomar Gultom, salah satu ketua PGI Pdt Bambang Wijaya, Ketua Majelis Pertimbangan PGI Pdt Henriette T. Hutabarat, beserta jajaran lainnya. Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam dan diakhiri dengan konferensi pers, saling tukar cinderamata dan foto bersama.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here