Survei BPS: Kepuasan Jamaah terhadap Pelayanan Haji Meningkat

650
Menteri Agama Fachrul Razi dijadwalkan memimpin sidang itsbat.

Jakarta, Muslim Obsession – Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan meningkatnya kepuasaan jamaah terhadap pelayanan haji. Hasil survei tersebut menegaskan bahwa penyelenggaraan haji tiap tahunnya terus membaik.

“Merupakan bagian tugas Kemenag, selalu evaluasi dan perbaiki penyelenggaraan haji. Pada lima tahun terakhir menurut survei BPS, kepuasan jamaah terus meningkat. Dua tahun terakhir, penyelenggaraan haji sangat memuaskan,” kata Menag Fachrul Razi, seperti diwartakan Kemenag.

Menag hadir saat memberikan sambutan pada acara Lomba Dakwah Haji dan Cerdas Tangkas Haji dan Umrah di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami, Jl. Ulujami Raya 86 Pesanggarahan Jakarta Selatan, Sabtu (7/3/2020).

Ditegaskan Menag bahwa pada penyelenggaraan haji tahun 2020 ini, ongkos naik haji tidak naik, dari besaran 75 juta yang sesungguhnya biaya penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH), namun yang dibayarkan jamaah haji sekitar 35 juta. Sisanya dibayarkan dari nilai manfaat setoran awal.

“Tahun lalu, jemaah mendapat 40 kali makan, dan tahun ini dijadikan 50 kali makan dengan tanpa menaikkan ongkos haji,” kata Menag.

Ada juga fasilitas fast track. Maksudnya, adminsitrasi imigrasi jamaah dilakukan di Indonesia, maka sesampainya di Madinah dan Jeddah, jemaah sudah bisa langsung ke penginapan. “Tadinya fasilatas fast track ini hanya di Bandara Cengkareng, tahun ini kita tambah di Bandara Juanda Surabaya,” tambah Menag.

Selain itu, ada fasilitas Eyab, ini untuk memberikan kenyaman pada jemaah sebelum pulang ke Indonesia. Jemaah menikmati dan berada di ruangan yang luas, bagus dengan makanan lengkap. Dengan demikian, jemaah tidak lelah menunggu pesawat.

“Mudah-mudahan ini membuat jemaah lebih khusyu’ beribadah,” kata Menag.

Bahkan, lanjut Menag, tahun ini juga kita memberikan prioritas kepada lansia untuk dapat berangkat haji. Perrsoalannya, seiring tingginya minat masyarakat untuk menunaikan rumun Islam kelima ini, antrian memanjang. Masa tunggu jemaah haji rata-rata di Indonesia hingga 19 tahun. Paling lama di Bantaeng Sulsel, mencapai 40 tahun.

Tampak hadir dalam acara Direktur Bina Haji selaku Ketua Dewan Pembina dan Pendiri Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) Khoirizi Dasir, Ketua Yayasan Darunnajah KH Hadiyanto Arief, dan para pengurus Ponpes Darunnajah serta santriwan/wati. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here