Sejarah Ashura, ‘Dessert’ Tradisional Turki yang Dihidangkan pada 10 Muharam

1238

Makanan penutup dengan sejarah panjang

Dikutip dari Daily Sabah, Senin (9/9/2019) Ashura (diucapkan ashure), atau dikenal sebagai puding Nuh, adalah hidangan penutup Turki dengan kisah unik. Dikenal sebagai makanan penutup tertua di dunia. Menurut legenda, ketika bahtera Nabi Nuh mendarat di Gunung Judi pada hari ke 10 Muharram, tidak ada makanan yang tersisa dengan mereka.

Nuh meminta keluarganya untuk membawa semua makanan yang tersisa di bahtera untuk menyiapkan sup manis dengan mencampurkan semuanya. Ashura melambangkan makanan perayaan yang mereka buat saat mereka keluar dari bahtera.

Sejak itu, umat Islam telah merayakan hari ke 10 Muharram untuk memperingati keselamatan Nuh dari banjir dengan membuat ashura dan membaginya dengan anggota keluarga dan tetangga.

Kata “ashura” berakar dari “ashur,” yang berarti “ke-10” dalam bahasa Semit. Yang menarik tentang ashura adalah bahwa makanan penutupnya berakar secara unik dalam sejarah agama.

Sumber-sumber Islam menceritakan hari ini sebagai hari ketika para nabi dibebaskan dari semua kesusahan mereka. Dikatakan bahwa pada Hari Asyura Tuhan memaafkan Adam, Bahtera Nuh beristirahat di tanah kering, Yunus keluar dari perut paus, Abraham selamat dari api Raja Nemrut, Idris naik ke langit, Yakub akhirnya bisa melihat ketika ia bersatu kembali dengan putranya Joseph, Joseph keluar dari lubang, Ayub pulih dari sakit, dan Musa melewati Laut Merah dan Firaun tenggelam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here