Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Melibatkan 32 Ribu Desa

576
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) didampingi Cawapres Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan visi dan misinya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Jakarta, Muslim Obsession – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko menyebut sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa yang ada di Indonesia nantinya akan dilibatkan dalam program makan siang gratis pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pelibatan akan dilakukan dalam produksi padi yang digunakan untuk program itu. Selain 10 ribu itu, ia mengatakan 20 ribu desa lainnya akan dilibatkan dalam membangun peternakan ayam pedaging dan petelur dan penggemukan sapi serta usaha sapi perah.

“Sekitar 2.000 desa nelayan dapat diandalkan untuk penyediaan ikan segar, serta ribuan desa lainnya dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah-buahan hingga bumbu masak untuk penyediaan makan siang gratis,” kata Budiman dalam keterangan resmi Kamis (22/2).

Budiman menjelaskan desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang dan minum susu gratis.

Ia juga menyebut setiap tahunnya program makan siang gratis ini memerlukan 6,7 juta ton beras, 1,2 juta ton daging ayam, 500 ribu ton daging sapi, 1 juta ton daging ikan, 4 juta kiloliter susu sapi segar serta berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan.

Budiman memastikan program ini akan dibentuk dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan dalam sektor industri pangan nasional.

Pembelanjaan hulu, hilirisasi komoditi pangan skala kabupaten, serta konsep ‘collaborative farming’ yang melibatkan industri pangan nasional akan dilibatkan dalam implementasi program ini.

“BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa, UMKM dan Koperasi akan dikonsolidasikan untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan pangan program ini,” tutur dia.

Sementara industri besar pangan nasional berperan untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, serta penerapan teknologi pertanian. Sehingga, production spillover yang dihasilkan dapat dinikmati oleh industri pangan tersebut secara efektif dan efisien.

Dengan pendekatan itu, kebutuhan pembiayaan program dari sumber APBN dapat menghemat 40 persen-50 persen jika hanya melakukan pembelanjaan hilir.

“Sehingga alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan sekitar Rp50 triliun-Rp60 triliun saja,” ujarnya.

Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo-Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp450 triliun per tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here