Profil Azyumardi Azra Sang Cendekiawan Muslim Indonesia

281

Jakarta, Muslim Obsession – Masyarakat Indonesia berkabung, salah seorang putra terbaik bangsa Prof Azyumardi Azra telah meninggal dunia di Hospital Serdang, Selangor, Malaysia, Ahad (18/9/2022).

Kabar meninggalnya Ketua Dewan Pers itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Dewan Pers, Agung Dharmajaya “Betul. Innalillahi wainnailahi rojiun. Beliau meninggal tadi pukul 12.30 waktu setempat di Malaysia,” tuturnya melalui pesan suara Whatsapp.

“Mohon maaf lahir dan batin kalau ada khilaf dan salah beliau.”

Saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai rencana kedatangan jenazah dan proses pemakaman.

Profil Azyumardi Azra

Azyumardi Azra menjabat sebagai Ketua Dewan Pers periode 2022-2025. Berikut profil singkat Azyumardi Azra yang dihimpun dari berbagai sumber.

Lahir di Padang pada 4 Maret 1955, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE. merupakan akademisi yang juga dikenal sebagai cendekiawan Musim.

Ia mengawali karier pendidikan tingginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.

Kemudian mendapatkan beasiswa Fulbright dengan gelar Master of Arts (MA) Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah Columbia University pada tahun 1988.

Di kampus yang sama, Azyumardi memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship namun ia berpindah ke Departemen Sejarah dan memperoleh gelar MA pada tahun 1989.

Pada tahun 1992, ia mendapatkan gelar Master of Philosophy (MPhil) dan Doctor of Philosophy Degree dari Departemen Sejarah Columbia University.

Disertasinya berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.

Kembali ke Jakarta pada tahun 1993, Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.

Azyumardi Azra, terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.
Azyumardi Azra, terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.

Azyumardi pernah menjadi profesor tamu di Universitas Filipina dan Universitas Malaya di tahun 1997. Ia juga anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997-1999.

Ia terpilih sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1998 dan berakhir pada 2006. Kemudian dilanjut sebagai Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Desember 2006. (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here