Konsumsi Halal Membentuk Generasi Andal

1218

Riwayat Imam Al-Bukhari

Kisah berikutnya, Imam Al-Bukhari semasa kecil menjadi anak yang cerdas dan sholeh adalah karena kesholehan ayah beliau, Abul Hasan Isma’il bin Ibrahim, yang konsisten hidup dengan yang halal. Disebutkan dalam Kitab Thobaqoot Asy-Syafi’iyah Al-Kubroo, Ahmad bin Hafsh berkata, “Maka tatkala akan meninggal, aku masuk menemui Abul Hasan Isma’il bin Ibrahim. Ia pun berkata, “Aku tidak mengetahui (tidak ada) dari seluruh hartaku satu dirham pun yang aku peroleh dengan syubhat.”

Perhatikan apa yang dikatakan oleh ayah Imam al-Bukhari itu. Artinya bahwa tidak ada sesuap makanan pun yang dimakan keluarganya kecuali dari hasil yang halal. Maka Maha benar Allah ketika berfirman: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Hal ini mengisyaratkan bahwa sangat erat hubungan antara mengkonsumsi makanan halal dengan kecerdasan dan amal shalih. Maka jangan diharap jasad kita akan bergairah melakukan amal-amal shalih bila jasad tersebut tumbuh dan berkembang dari makanan yang haram.

Atas dasar inilah maka seorang ayah hendaknya mencari rizki yang halal, bebas dari yang haram dan syubhat. Sehingga apa yang dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga dapat menjadi sebab bergairahnya melakukan amal shalih. Perhatikan pesan istri-istri ulama salaf yang selalu mengingatkan suami mereka setiap akan keluar rumah untuk mencari nafkah dengan bisikan, “Kami mampu bertahan menahan kelaparan, akan tetapi kami tidak mampu bertahan menahan neraka Allah.” (Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihyaa ulumuddin jilid II, hal 58 dan Ibnu Khalikan dalam Wafayatul A’yaan Jilid II hal. 285).

Demikianlah kisah konsisten hidup halal yang terbukti membawa berkah dunia wal akhirah, insya Allah, menghasilkan dan membentuk generasi yang handal. Hal ini telah pula diisyaratkan di dalam ayat: “Dan orang-orang yang beriman lalu anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (Q.S. Ath-Thur, 52: 21).

 

Sumber: Jurnal Halal MUI/ Mina News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here