Jakarta, Muslim Obsession – Ustadz Hasyim Yahya sejak lama memilih tinggal di Makkah atau dari sekitar tahun 1980-an. Mantan Ketua Yayasan Masjid Mujahidin, Surabaya ini memilih tinggal di Makkah karena kota ini banyak mendapat rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang putranya, Yasir Hasyim. Ia menyebut ayahanda memilih tinggal di Makkah sampai akhir hayatnya karena Makkah adalah pusat ajaran Islam, dimana semua umat Islam di dunia punya kerinduan dan keinginan yang sama untuk bisa pergi beribadah di Tanah Suci.
“Tentu saja Kota Makkah ini punya banyak keistimewaan. Ini adalah kota yang dijaga oleh Allah dan Malaikatnya. Sebuah kota yang makmur, dan setiap amalan ibadah yang kita perbuat di sini pahalanya 100.000 kali lipat dari yang biasa,” ujar Yasir kepada Muslim Obsession, Ahad (30/4/2023).
Diketahui, tokoh muslim keturunan Bugis, Ustadz Hasyim Yahya wafat di Kota Makkah, Kamis petang (27/4/2023) di usia 82 tahun. Jenazah almarhum disholatkan di Masjidil Haram setelah shalat Jumat. Kemudian dimakamkan di samping makam ulama besar KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen di pemakaman Al Ma’la.
Yasir menceritakan, ayahanda mengalami sakit liver. Pihak keluarga sudah merasakan firasat tentang kepergian sang Ayah. Sebab, Ustadz Hasyim kerap menyampaikan kepada putranya dirinya waktu sudah dekat, dan dia ingin pergi.
“Aktivitas Bapak hanya ke masjid, tetapi akhir-akhir ini karena ada dislokasi hipjoin kaki kanan dan kirinya jadi sudah kurang lebih dua tahun hanya di tempat tidur aktivitasnya,” terangnya.
Yasir melihat sang Ayah sebagai sosok yang kuat dalam memegang ajaran agama. Terlebih semangatnya untuk menegakan kalimat Laa Ilahaillallah Muhammad Rasulullah tidak pernah luntur.
“Bapak juga seorang yang dermawan, sangat ringan tangan kalau untuk membantu dakwah Islam,” ucapnya.
“Pesan Bapak di akhir hidupnya untuk Istiqamah dalam dinul Islam, hidup mulia atau mati Syahid,” jelasnya. (Al)
