Jamaah Haji Meninggal Kebanyakan Disebabkan karena Penyakit Ini

167

Jakarta, Muslim Obsession – Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang diakses Rabu (14/6/2023) pukul 22.20 waktu Arab Saudi melaporkan, ada 62 jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi. Sebagian masuk kategori jamaah dengan risiko tinggi (risti), sebagian tidak.

Menurut data Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi 2023, di antara berbagai faktor kematian, ada tiga jenis penyakit yang paling banyak menyebabkan jamaah haji wafat, yakni infark miokard akut (19 kasus kematian), syok kardiogenik (14 kasus kematian), dan stroke (4 kasus kematian) dari total 62 kematian sampai dengan 14 Juni 2023.

Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Syok kardiogenik adalah suatu kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh, kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Edi Supriyatna menjelaskan cara menghindari infark miokard akut, syok kardiogenik, dan stroke. Menurutnya, ketiga penyakit tersebut dapat terjadi pada jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit jantung serta penyakit stroke (komorbid).

“Jamaah haji yang memiliki komorbid penyakit jantung dan pernah menderita stroke, agar terhindar dari syok kardiogenik, infark miokard, serta stroke disarankan diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan haji yang ada di kloter, sektor, dan KKHI minimal tiga kali dalam seminggu,” kata Edi kepada wartawan Media Center Haji di Makkah, Rabu (14/6/2023)

Edi menyarankan jamaah haji yang memiliki komorbid penyakit jantung dan pernah menderita stroke untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dari dokter. Ia juga mengimbau jamaah untuk tidak melakukan aktivitas yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan kelelahan.

“Karena dengan kelelahan dapat menjadi pencetus terjadinya syok kardiogenik, infark miokard pada penyakit jantung, serta penyakit stroke,” ujar Edi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here