Bicara Lantang, Utusan Parmusi Sebut Fatwa MUI Tak Lagi Didengar Umat

334

Jakarta, Muslim Obsession – Utusan Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA yang juga sebagai Ketua Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) Pusat, bicara lantang, lugas dan tegas, dalam Forum Mukernas II MUI di Hotel Grand Syahid, Jumat (9/12/2022).

Sosok yang akrab disapa UBAS (Ustadz Bukhori Abdul Shomad) itu mengatakan, MUI sebagai rumah besar umat Islam sudah kehilangan marwah sehingga fatwanya tidak lagi didengar oleh umat.

“Ini saya tegaskan karena oknum MUI mementingkan ormas dari pada ukhuwah dan aqidah. Maka sulit MUI akan besar apalagi bersatu,” ujar UBAS yang hadir mewakili Ketua Umum PP. Parmusi Drs. H. Usamah Hisyam.

UBAS menegaskan, saat ini umat sudah kehilangan militansi, baik militansi keumatan, militansi kesyariatan, maupun militansi ke-NKRI-an sehingga bangsa ini setiap saat mudah diobok-obok tanpa ada pembelaan.

“Dampaknya apa? Ulama ditangkap, difitnah, syariat dikebiri tanpa berdaya. Maka MUI lah yang bisa membangkitkan militansi yang hilang itu dengan merajut ukhuwah tanpa melihat latarbelakang ormas,” ungkapnya.

Secara tegas, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mujtama’ Al-Islami Lampung ini mengatakan bahwa selama ini umat Islam selalu menjadi obyek Densus 88. Dan yang menjadi sasaran adalah ulama, ustadz dan guru-guru mengaji.

“Maka MUI harus berani bicara lantang, bubarkan Densus 88 yang dibentuk untuk menghancurkan umat, ulama, dan syariat,” tandasnya.

Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II MUI tahun 2022 dibuka Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022) sore.

Pada acara bertajuk “Mengoptimalkan Khidmat dalam Rangka Meningkatkan Kemaslahatan Umat” ini, Wapres meminta MUI untuk menjaga umat dari akidah yang tidak sesuai dengan nilai Islam.

“Memang umat harus dijaga, diurus, dipelihara akidahnya daripada akidah menyimpang. Dari cara perpikir yang menyeleweng, yaitu berlebihan yang radikal dan juga dari cara berpikir abai atau tidak punya rasa tanggung jawab,” tegasnya.

Adapun menjaga akidah umat, menurut Wapres, adalah untuk mewujudkan Islam yang toleran di tengah keberagaman agama di Indonesia.

“Kita jaga agar tetap menjadi Islam Wassatiyah,” imbaunya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here