Bela Taliban, Petinggi Inggris: Beri Mereka Kesempatan Memimpin

470
Kepala Staf Pertahanan Inggris, Jenderal (Angkatan Darat), Sir Nick Carter.

Jakarta, Muslim Obsession – Langkah politik Taliba merebut kekuasaan Afghanistan mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Banyak yang khawatir Afghanistan akan berubah menjadi negara yang konservatif dengan munculnya kelompok garis keras, Taliban.

Namun, Kepala Staf Pertahanan Inggris, Jenderal (Angkatan Darat), Sir Nick Carter justru membela Taliban. Ia meminta dunia internasional memberi Taliban kesempatan untuk membentuk pemerintahan baru di Afghanistan.

Karena mungkin saja, gerilyawan yang dicap militan oleh Barat selama beberapa dekade ini telah menjadi lebih masuk akal atau lebih moderat.

BACA JUGA: Kanada Tolak Akui Taliban Sebagai Pemerintah Afghanistan yang Sah

Carter menyatakan, dia telah menghubungi mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai (berkuasa antara 7 Desember 2004 – 29 September 2014). Karzai menyatakan akan bertemu Taliban pada Rabu (18/8/2021) waktu setempat.

“Kami harus bersabar, kami harus menahan diri dan kami harus memberi mereka ruang untuk membentuk pemerintahan dan kami harus memberi mereka ruang untuk menunjukkan kredensial mereka,” kata Carter kepada BBC.

“Mungkin Taliban ini adalah Taliban yang berbeda dengan yang diingat orang dari tahun 1990-an,” sambung jenderal kelahiran Nairobi, Kenya itu, seperti dikutip Reuters.

BACA JUGA: Facebook Larang Muatan Konten Taliban

Taliban adalah kelompok suku yang asli hidup di Afghanistan. Ia masih percaya Taliban bisa melakukan proses kepemimpinan dengan baik, sehingga perlu dikasih kesempatan.

“Kita mungkin menemukan, jika kita memberi mereka ruang, Taliban tentu lebih masuk akal. Tapi yang mutlak harus kita ingat adalah, mereka bukan organisasi homogen. Taliban adalah sekelompok tokoh suku yang berbeda yang datang dari semua pedesaan Afghanistan,” jelas veteran perang di Afghanistan, Irak, Bosnia dan Kosovo ini.

Carter mengatakan, Taliban pada dasarnya adalah “anak desa” yang hidup dengan apa yang disebut “Pashtunwali”. Yakni cara hidup suku tradisional dan kode etik orang Pashtun –suku mayoritas Afghanistan.

BACA JUGA: Janji Taliban, Hormati Hak Perempuan Sesuai Hukum Syar’i

“Mungkin Taliban yang lebih masuk akal. Ini kurang represif. Dan memang, jika Anda melihat cara pemerintahan Kabul saat ini, ada beberapa indikasi bahwa itu lebih masuk akal,” kata peraih anugerah Knight Grand Cross of the Order of the Bath ini.

Meski demikian, beberapa veteran tentara Inggris tetap menunjukkan keragu-raguan mereka. Salah satunya Charlie Herbert, Mayor Jenderal Angkatan Darat (Purn) Inggris, yang pernah bertugas di Afghanistan, juga bekerja sebagai penasihat senior NATO.

“Orang-orang tidak boleh tergoda oleh kata-kata halus ini,” ungkapnya, kepada Sky News.

BACA JUGA: Perang Saudara di Afghanistan dan Sejarah Taliban

Herbert mengingatkan, Taliban membutuhkan pengakuan internasional. Mereka telah mengambil alih kekuasaan dengan paksa dan mereka sekarang sangat membutuhkan pengakuan internasional, dari China, Rusia dan Barat.

Jadi menurutnya, tentu saja Taliban akan menggunakan kata-kata menarik, seperti tentang kesempatan yang sama bagi perempuan.

Herbert mengatakan, tidak ada bukti bahwa Taliban telah berubah menjadi moderat. “Mereka menunggu, sampai kita meninggalkan Kabul dan kemudian pertumpahan darah akan dimulai ketika tidak ada wartawan dan tidak ada orang internasional yang melihatnya,” cetusnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here