Banyak Keistimewaan Iringi Wafatnya Mbah Moen. Berikut 6 di Antaranya

3. Dishalatkan di Masjidil Haram

Tak semua orang berkesempatan wafat di Makkah dan dishalatkan jenazahnya di Masjidil Haram. Jenazah Mbah Moen diiringi suara Tahlil ribuan umat Islam saat dibawa ke salah satu tempat ibadah paling suci di muka bumi tersebut.

Selepas shalat Zhuhur, prosesi shalat Janazah Mbah Moen dilaksanakan. Sebelumnya, shalat Janazah juga digelar di Kantor Urusan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah. Di Masjidil Haram, shalat Janazah diikuti ribuan umat Islam.

View this post on Instagram

Mbah Maimun dishalatkan di Masjidil Haram. Dlm keadaan yg nyalatin, semasjidil haram, sdh berstatus jamaah haji. Dtg pula dari berbagai negara. Yg artinya, bobot nyalatinnya, ampun2an gedenya. Belom lg nanti gelombang shalat2 ghaib di tanah air. Pastinya di seluruh nusantara, terkaver. Tersambung dlm bingkai doa dan mendoakan. . . Subhaanallaah… Wabihamdih… . . Triring doa u/ beliau, pengantar, trutama keluarga, dan semua yg menyalatkan dan mendoakan. Shalat jenazah akan diimamin pula oleh Imam Masjidil Haram. Yaa Allah… Terimalah amal saleh semuanya. Sbg pengantar makin husnul khatimahnya beliau dan diterima penuh ridha. Aaamiin.

A post shared by Yusuf Mansur (@yusufmansurnew) on Aug 6, 2019 at 2:59am PDT

4. Didoakan Jamaah Haji

Mbah Moen merupakan ulama kharismatik yang disegani sekaligus dipatuhi fatwanya oleh umat Islam di Tanah Air. Kabar wafatnya kyai kelahiran 28 Oktober 1928 itu tentu mengagetkan banyak orang. Kendati demikian, wafatnya Mbah Moen sangat istimewa karena tak hanya meninggal dunia di Kota Suci Makkah, tapi beliau juga mendapatkan doa dari jutaan umat Islam, baik di Tanah Air maupun yang tengah melaksanakan prosesi ibadah haji.