Alasan Ustadz Khalid Basalamah Ikut Pemerintah dalam Penetapan Idul Fitri

381
Ustadz Khalid Basalamah.

Jakarta, Muslim Obsession – Ustadz Khalid Basalamah yang dikenal sebagai ulama salafi, ikut lebaran Idul Futri yang ditetapkan pemerintah. Hal itu selalu dilakukan tak kala terjadi perbedaan dalam penentuan 1 Syawal.

“Kalau saya Allahu a’lam masih kembali kepada pemerintah, karena di sana ada MUI (Majelis Ulama Indonesia yang di dalamnya ada Muhammadiyah, NU, ada macam-macam ormas Islam di situ,” katanya dilansir dari tayangan Youtube Dakwah Sunnah, Kamis (20/4/2023).

“Sudahlah kita bersatu di bawah pemerintah, yang penting puasanya 30 hari maksimal tidak boleh 31 hari,” tegasnya.

Sebab memang ketentuan puasa ramadhan adalah 29 atau 30 hari, sebagaimana sabda Nabi ﷺ bersabda:

“Jika mendung (sehingga kalian tidak bisa melihat hilal), maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.”

“Memang dalam hitungan hijriyah (satu bulan) 29 atau 30 hari saja nggak lebih. Kalau pemerintah menambah sampai 31 hari itu yang nggak boleh diikuti,” tegas Ustadz Khalid Basalamah.

“Apalagi mereka (pemerintah) saya yakin teman-teman MUI tidak mungkin ceroboh dan mereka mau menganggap remeh, sudahlah karena ego kemudian biarin aja puasa, nggak begitu kok,” imbuhnya.

Ustadz Khalid Basalamah pun menceritakan kebiasaannya menelepon rekan yang ia kenal di MUI untuk memberikan kabar terkini tentang pantauan hilal.

“Jangan memaksakan diri untuk membenarkan sementara ada tim di atas gunung untuk melihat itu dengan dengan alat-alat,” katanya.

“Kalau belum juga kelihatan, nggak ada masalah (digenapkan 30 hari),” tambahnya.

Ustadz Khalid Basalamah kemudian mengimbau kepada umat agar jangan sampai berselisih selama itu dalam koridor ada dalil yang menjelaskannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here