A.M. Fatwa, A.R. Baswedan, dan Kasman Singodimedjo

1405

A.M. Fatwa

Setelah menerima kabar dari dr. Samhari, seketika saya teringat almarhum A.M. Fatwa.

Sejak 2008 saya mulai terlibat dalam kepanitiaan pengusulan gelar pahlawan nasional. Pada tahun itu, dipimpin Prof. Laode M. Kamaluddin, kami mengusulkan pencetus Mosi Integral, M. Natsir (1908-1993) menjadi Pahlawan Nasional.

Serangkaian diskusi di berbagai kota, digelar. Sejumlah buku diterbitkan. Film testimoni dibuat di bawah arahan sutradara kondang Chairul Umam.

Alhamdulillah, ikhtiar panitia berhasil. Tokoh yang pertama kali menjadi Perdana Menteri Negara Kesatuan itu dikukuhkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Pahlawan Nasional.

Pada tahun 2011, dipimpin A.M. Fatwa, kami mengusulkan mantan Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), Mr. Sjafrudfin Prawiranegara (1911-1989) menjadi Pahlawan Nasional.

Alhamdulillah, ikhtiar ini juga berhasil. Tahun itu juga Sjafruddin dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional.

Barangkali karena melihat kerja keras A.M. Fatwa yang seolah tidak mengenal lelah, pada 2012 Pimpinan Pusat Muhammadiyah menunjuk A.M. Fatwa menjadi Ketua Panitia Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimedjo, dan K.H. Abdul Kahar Mudzakkir.

Dengan gayanya yang khas, Fatwa segera membagi tugas. Persyaratan administratif untuk Ki Bagus dipercayakan penanganannya kepada Universitas Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Jakarta; untuk Mr. Kasman Singodimedjo dipercayakan kepada Unmuh Purworejo; dan untuk K.H.A. Kahar Mudzakkir dipercayakan kepada Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Kahar Mudzakkir adalah rektor pertama UII.

Saya diminta menyiapkan berbagai seminar, dan mengumpulkan makalah-makalahnya menjadi buku.

Diskusi digelar di UHAMKA, di Unissula, Semarang, di Unmuh Puworejo, dan di UII Yogyakarta. Sejumlah cendekiawan mulai Taufik Abdullah, Ahmad Syafii Maarif, Mahfud MD, Eddy S. Hamid, Laode M. Kamaluddin, Anhar Gonggong, Hamdan Zulva, Jawahir Thontowi, hingga Yudi Latif; mendukung kegiatan tersebut.

Sebagai Ketua Panitia, A.M. Fatwa memimpin langsung delegasi menemui kepala daerah yang salah seorang putra terbaiknya diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.

Demikianlah, kami datang menemui Bupati Purworejo, Gubernur Jawa Tengah, dan Gubernur Yogyakarta meminta kesediaan para pejabat itu mengusulkan putra daerahnya menjadi pahlawan.

Alhamdulillah, kerja keras Panitia membuahkan hasil. Pada 2015, Presiden Joko Widodo mengukuhkan Ki Bagus Hadikusumo menjadi Pahlawan Nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here