Tak Cuma Pintar Ngaji, Santri Ini Ciptakan Robot Pemadam Kebakaran

888

Banyuwangi, Muslim Obsession – Santri Pondok Pesantren Internasional Sains dan Teknologi (INSAT) Muhammadiyah Banyuwangi, Jawa Timur mampu membuat robot yang dapat membantu para petugas pemadam kebakaran.

Selain mengundang decak kagum, saat demonstrasi di depan siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi hasil karya santri Ponpes ini juga menjadi inspirasi.

Umur mereka masih terbilang belia, rata-rata berusia 11-13 tahun. Namun, bocah-bocah ini dengan cekatan mampu merakit robot yang bisa memadamkan api.

Ide pembuatan robot mobil pemadam kebakaran ini berawal dari keprihatinan para santri akibat peristiwa kebakaran yang seringkali terjadi di lingkungan kita, selain itu  tidak jarang banyak pula petugas yang ikut menjadi korban.

“Atas keprihatinan itu yang kemudian memunculkan ide dari anak-anak ini untuk membuat robot yang bisa menggantikan peran dan tugas-tugas yang dilakukan petugas pemadam kebakaran, apalagi jika kondisi lokasi tidak memungkinkan,” ucap Ajuslan Kerubun, Direktur Pondok Pesantren INSAT Muhammadiyah Banyuwangi seperti dikutip dalam siaran pers Senin (13/5/2019).

Proses pembuatan 1 unit robot mobil pemadam kebakaran ini mulai dari desain, mencari alat, proses perakitan, hingga menjadi robot mobil yang siap pakai membutuhkan waktu 2 bulan lamanya.

Satu robot mobil dikerjakan oleh satu tim yang beranggotakan 5 orang santri. Tiap-tiap langkah ditempuh oleh masing-masing anggota tim, bahkan desain dan fungsi-fungsi perintah mereka lakukan dengan aplikasi komputer layaknya sebuah game.

Hingga kini sudah ada 4 robot mobil pemadam kebakaran yang sukses dibuat oleh siswa Ponpes INSAT ini.

“Biaya yang dikeluarkan untuk dua robot yang sudah selesai ini sekitar Rp 7 juta. Bahan-bahannya ada yang dibeli, ada juga yang dibuat sendiri dari bahan-bahan bekas. Sehingga bisa lebih menghemat biaya,” tutur Bima Hatta, salah seorang anggota tim yang juga siswa kelas VIII Pondok Pesantren INSAT Muhammadiyah Banyuwangi.

Robot mobil pemadam kebakaran karya anak-anak yang masih duduk di kelas VIII ini ada empat bagian penting. Pertama, bagian utama untuk memberikan perintah kepada robot. Kedua, bagian kontrol yang berfungsi untuk mengontrol robot sesuai keinginan.

Ketiga, bagian-bagian penjepit yang berfungsi untuk mengambil bahan yang akan disemprot dan bagian terakhir adalah alat penyemprot yang berfungsi sebagai pemadam api.

Ajuslan menambahkan, hal ini merupakan salah satu pemberian materi pengetahuan dan teknologi untuk santri di Ponpes. Selain itu agar anak Indonesia khususnya yang di Pondok Pesantren bisa mengenal teknologi.

“Karena saat ini, orang masih menganggap anak-anak santri di Pondok Pesantren hanya mengaji dan membaca kitab saja,” jelasnya.

Sehingga, di Pondok Pesantren Internasional Sains dan Teknologi (INSAT) Muhammadiyah Banyuwangi Jawa Timur ini juga diperkenalkan kelas robotik sebagai sarana kemajuan metode belajar bagi santri.

Dalam waktu dekat robot mobil pemadam kebakaran hasil karya para santri ini akan mengikuti beberapa roadshow dan pameran robot di Jogjakarta dan Surabaya yang akan bersaing dengan robot-robot dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here