Setelah Hong Kong, Singapura Tarik Mie Sedaap karena Mengandung Pestisida

611

Jakarta, Muslim Obsession – Badan Pangan Singapura (SFA) menarik dua varian Mie Sedaap dari peredaran pada Kamis (6/10). Pasalnya, mi instan asal Indonesia itu mengandung pestisida jenis etilen oksida. Ini terjadi setelah belum lama ini, Hong Kong juga menarik Mie Sedaap dari peredaraan karena kasus yang sama.

SFA meminta Sheng Sheng F&B Industries untuk menarik dua varian Mie Sedaap, yakni Korean Spicy Soup dan Korean Spicy Chicken.

Penarikan Mie Sedaap Korean Spicy Soup berlaku untuk produk dengan masa kedaluwarsa 17 Maret 2023. Sementara, penarikan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken berlaku untuk produk dengan masa kedaluwarsa 21 Mei 2023.

“Etilen oksida adalah pestisida yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan,” kata SFA dalam keterangan yang dilansir dari CNA.

Sesuai aturan makanan di Singapura, etilen oksida diizinkan untuk digunakan dalam sterilisasi rempah-rempah.

“Batas Maksimum Residu (MRL) etilen oksida dalam rempah-rempah tidak boleh melebihi 50mg/kg,” terang SFA.

Badan tersebut mengatakan hanya mendeteksi kandungan etilen oksida pada produk Mie Sedaap dari sekeranjang barang yang disurvei.

Pada Agustus 2022 lalu, SFA juga mendeteksi kandungan serupa dalam produk es krim Haagen-Dazs.

Selanjutnya, SFA akan melakukan pengujian regulasi produk mie instan Mie Sedaap lainnya.

Ia juga bekerja sama dengan importir dan otoritas Indonesia untuk menyelidiki dan memperbaiki penyebab kontaminasi etilen oksida.

Jika etilen oksida terdeteksi melampaui tingkat maksimum yang ditentukan, badan tersebut akan memulai penarikan produk yang terkena dampak sebagai tindakan pencegahan.

“Meskipun tidak ada risiko langsung untuk konsumsi makanan yang terkontaminasi dengan etilen oksida tingkat rendah, paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan,” ujar SFA.

Oleh karena itu, paparan etilen oksida harus diminimalkan dalam produk makanan. SFA juga menyarankan konsumen yang telah membeli produk yang terlibat untuk tidak mengonsumsinya.

Bagi warga yang telah mengkonsumsi produk yang terkena dampak dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka harus mencari nasihat medis. (Al)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here