Selamat Ulang Tahun ke-111 Muhammadiyah

Sebuah Refleki Pemikiran KH. Ahmad Dahlan.

447

Oleh: Dr. Jazuli (Komisi Fatwa MUI Kota Bogor)

Bicara “kebenaran” versi definitif, sesungguhnya marak digelar para ahli di pasar akademis. Namun secara subtansial, mentok pada garis konklusinya, bahwa ia tidak lain adalah realita sebuah nilai luhur yang dijadikan basis landasan fundamental oleh manusia ketika ia mengoperasionalkan tugas-tugas kekhalifahannya di muka bumi ini.

Berkait dengan “kebenaran” tersebut, ada hal yang mesti dicatat, bahwa watak yang ia usung tidak seperti embun pagi yang jatuh dari langit ke wajah bumi hanya mengandalkan semengat alamiah semata.

Sementara “kebenaran” mesti diundang oleh jasa mekanisme serta prosedur yang sistemik. Jika tidak menempuh cara yang terakhir (mekanisme serta prosedur yang sistemik), bisa tergilas oleh roda kebatilan yang sistematik: الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام.

Singkatnya, membangun jaringan mekanisme serta prosedur yang sistemik, guna menegakkan kebenaran di satu pihak dan menumpas kebatilan di pihak lain, menjadi Sine Qua Non yang tidak bisa ditawar lagi.

Selanjutnya ia (mekanisme serta prosedur yang sistemik tersebut) disederhanakan hingga populer dengan sebutan “Organisasi”. Organisasi adalah kumpulan orang cerdas yang siap bekerjasama guna mencapai satu tujuan.

Spesial dalam konteks era kolonial, berjuang tidak hanya terbangun lewat media fisik dengan cara bertempur di medan laga , tapi juga bisa terbangun lewat non fisik-salah satunya-dengan cara mendirikan Organisasi Massa. Dengan cara yang terakhir ini, malah lebih efektif dan berdaya guna khususnya bagi masyarakat.

Dalam kaitan ini, adalah seorang Raden Ngabei Ngabdul Darwis, kemudian dikenal dengan nama Muhammad Darwisy alias KH Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 (tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H) tepatnya di kampung Kauman Yogyakarta, dia mendirikan Organisasi Massa Islam yang diberi nama “Muhammadiyah”.

Secara umum, Muhammadiyah lahir sebagai repleksi kesadaran dirinya (KH. Ahmad Dahlan), untuk berjuang demi membela Agama, Bangsa dan Negara. Sedang secara khusus, sesuai dengan juntrung namanya sendiri yang menggunakan atribut “ya nisbah”, bisa terbaca arah dan sasaran area tujunya.

Paling tidak: Pertama, hendak berjuang demi menegakkan syi’ar Islam sesuai dengan pola yang dicontohkan Nabi kita Muhammad Saw. Kedua, hendak mengembalikan citra Islam ke marwah semula yang terbebas dari intrik dan jerat perbuatan bid’ah, syirik dan khurafat. Tiga, hendak menghadirkan Islam dengan wajah yang segar, dinamis serta modern (tidak memelas serta statis, yang rentan dimarginalkan).

Manifestasi loncatan daya gebraknya secara masif, nyaris di berbagai daerah di Nusantara didirikan pendidikan dari mulai tingkat TK, hingga perguruan tinggi. Tidak berhenti di situ, juga pada bidang lembaga sosial, didirikan panti asuhan yatim piatu, rumah sakit dan lain sebagainya.

Singkatnya, lembaga pendidikan serta lembaga sosial yang dibangun, dikelola dan diberdayakan Muhammadiyah mampu melambangkan atmosfer dinamika citra Islam yang modernis ke level tahta yang unggul serta bermartabat, terlebih dalam dunia persaingan yang cukup ketat ini.

Apapun wujudnya, mesti dicatat, bahwa keberhasilan Muhammadiyah tentu dengan segela sisi kekurangan dan kelebihanhya, adalah berkat kerja tekun dan kedinamisan ikhtiar akal pikiran KH. Ahmad Dahlan.

Ketika dia studi di Makkah, tidak hanya berguru kepada ulama salafi, tapi juga akrab menyerap pemikiran para reformis semisal Sayid Jamaluddin Al-Afghani, Syekh Muhammad Abduh, dan Syekh Muhammad Rasyid Ridha. Dia berhasil memadukan dua sisi sekaligus yakni antara pemikiran salafiyah (nalar tekstual) dan modernitas (nalar kontekstual).

Maka tidak berlebih-lebihan tampaknya andai disentuhkan dengan kaidah yang sudah beken ini:

المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح

“Merawat pemikiran lama yang baik, dan mengambil pemikiran baru yang lebih baik”.

Hari ini 18 November 2023, Milad Muhammadiyah yang ke-111 (seratus sebelas) tahun. Saya mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN. Semoga Muhammadiyah tetap jaya. SEDIKIT BICARA BANYAK BEKERJA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here