Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-52)

VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haikal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.

511
Femmina Clasica, Asytoret atau Asyera (kanan). Dewa Ba’al–Hakadosh suku Kana’an. (Wikipedia)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

1. Bani Israel setelah ditinggal Yoshua.

Wilayah Mesir sepeninggal Meremptah menjadi wilayah dengan banyak raja kecil dengan menguasai wilayah kecil. Demikian pula wilayah Hitti, menjadi wilayah yang terpecah dalam kerajaan-kerajaan kecil yang lemah. Sedang Assyiria dan Elam meskipun wilayah masing-masing tetap utuh namun kehilangan kekuatan imperiumnya, karena ekonominya hancur akibat perang yang panjang. Hal itu menjadikan wilayah Kana’an sebagai ajang perebutan suku-suku Kana’an, suku Filistin, dan suku-suku lainnya.

Suku Filistin menjadi suku yang cukup kuat dan pasukannya banyak melakukan penetrasi ke wilayah timur dan selatan wilayah Kana’an. Dalam situasi wilayah Kana’an yang terpecah pecah tersebut, Yoshua dengan jumlah Bani Israel yang cukup besar dibanding suku-suku lainnya dapat memimpin Bani Israel merebut banyak wilayah suku Kana’an. Namun Bani Israel tidak dapat membersihkan wilayahnya dari suku-suku Kana’an dan puak suku Filistin.

Masih banyak penduduk dari suku lain yang di klaim sebagai wilayah 12 suku Bani Israel. Pembagian wilayah Bani Israel dalam kawasan yang luas dalam penjagaan wilayahnya diserahkan pada masing-masing suku. Hal itu membuat Bani Israel semakin lama semakin kesulitan mempersatukan kekuatannya. Wilayah tradisional suku Filistin, selain di Gaza juga meliputi Askhelon, Ashdod, Gat, dan Gerar.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-51)

Di samping itu, saat itu puak-puak suku Filistin juga menguasai banyak wilayah pesisir sepanjang Laut Tengah, meskipun ada klaim Yoshua dan Bani Israel bahwa wilayah itu merupakan bagian dari wilayah Baitul Maqdis. Apalagi saat itu Bani Israel bukan suku yang mempunyai tradisi maritim sehingga belum dapat memanfaatkan pesisir yang dikuasainya.

Wilayah sempit rata-rata selebar 80 km sepanjang lebih kurang 210 km sisi sebelah barat sungai Yordan dimulai dari dari utara mulai laut Galilea ke selatan hingga wilayah Edom, dan dari barat mulai dari pesisir pantai laut tengah ke timur hingga sungai Yordan, menjadi wilayah perebutan antara Bani Israel dengan puak-puak suku Filistin dan suku-suku Kana’an kuno lainnya.

Wilayah tersebut akan menjadi wilayah yang akan selalu bergolak dengan banyak peperangan perebutan wilayah. Di wilayah yang dikuasainya, Bani Israel masih hidup berdampingan dengan suku Sidon, Hewi, Het, Amori, Yebus, Feris, Filistin dan banyak puak puaknya serta suku-suku Kana’an lainnya.

Suku-suku asli tersebut mempunyai kepercayaan pagan dengan menyembah dewa Baal dan Asytoret, sedang suku Filistin yang menyembah Dewa Dagon atau Dagan, yaitu dewa ikan yang sebelumnya juga dikenal sebagai dewa beberapa suku di wilayah Hitti yang tinggal di wilayah pantai.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-50)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here