Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-22)

Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-22)
Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah) B. Nabi Yusuf di Mesir Raja kemudian memanggil para wanita kota yang pernah terluka jari tangannya yang kemudian di hadapan raja bersaksi bahwa Yusuf tidak melakukan kesalahan dan keburukan apapun. Zulaikha juga mengaku bahwa dirinya telah menggoda Yusuf nAmun Yusuf menolaknya. Terkuaklah cerita tentang serong Zulaikha istri Putifar yang kemudian memenjarakan Nabi Yusuf karena tidak mau menuruti kemauan Zulaikha dengan menggunakan kekuasaan suaminya. Dengan pengakuan para wanita dan Zulaikha itu, telah menjadi nampak dan jelas kebenaran Yusuf, tanpa membuat pernyataan bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan. Nabi Yusuf terbukti tidak mengkhianati Putifar ketika Putifar berada di luar rumah, dan tetap menghormati jasa Putifar dan Zulaikha yang telah mengambil Nabi Yusuf dari para pedagang Madyan dan memperkerjakannya di istana mereka hingga dewasa. Nabi Yusuf meskipun telah berada pada posisi yang apabila bersaksi sendiri di hadapan raja akan dapat mempermalukan Putifar dan Zulaikha, nAmun hal itu tidak dilakukannya (QS. Yusuf ayat 51-53). BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-21) Raja memerintahkan pembebasan Nabi Yusufdan membawa ke hadapannya dan kemudian diangkat sebagai pegawai istananya dan menjadi orang dekatnya serta berkedudukan tinggi di lingkungan kerajaan Mesir (QS. Yusuf ayat 54). Putifar sangat malu atas terkuaknya peristiwa tersebut, dan karena tidak mampu menanggung rasa malu, kemudian jatuh sakit sampai meninggal. Zulaikha menjadi janda dan kecantikannya semakin cepat memudar bahkan fisiknya menjadi merosot sehingga terlihat lebih tua dari umurnya, dan kemudian menjalani kehidupan dengan harta peninggalan Putifar. NAmun dalam kesehariannya tidak bisa melupakan Yusuf dan selalu menggumamkan nama Yusuf sehingga orang di sekitarnya telah menganggapnya gila dan membuat sedih para penghuni istananya. Ketidakberuntungannya dilampiaskan dengan membuang berhala Dewa Amun yang ada di ruang ibadah rumahnya karena tidak mampu menolongnya, sedang Yusuf justru mendapatkan nasib baik karena pertolongan dari Tuhannya. Dalam setiap keluhannya, Zulaikha selalu memanggil tuhannya Yusuf meskipun tidak tahu nama tuhannya Nabi Yusuf. “Yaa tuhannya Yusuf”, demikianlah Zulaikha menyebut, memanggil dan meminta pertologan Tuhan. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-20)6. Politik Gandum dan Pertempuran dengan Penganut Dewa Amun. Setelah Putifar meninggal, Nabi Yusuf diangkat menggantikannya sebagai bendahara kerajaan (Al-Azis) ditambah dengan tugas khusus untuk mempersiapkan Mesir mengelola pertanian saat mengalami 7 tahun masa subur dan mengatasi masa kekeringan 7 tahun (QS. Yusuf ayat 55-56). Kitab Kejadian menyebutkan Nabi Yusuf diangkat jadi pejabat tinggi (Al-Azis atau bendahara negara) Mesir pada umur 30 tahun. Nabi Yusuf kemudian lebih sering berkeliling ke banyak wilayah untuk membangun pertanian gandum, memperluas ladang gandum secara berlipat, membangun irigasi baru dengan mengalirkan air dari sungai Nil ke ladang-ladang gandum baru dan membangun lumbung-lumbung gandum khusus yang bisa menyimpan gandum selama 7 tahun, dimana gandumnya tidak mengalami kerusakan. Nabi Yusuf mendapatkan ilmu dari Allah untuk membuat lumbung tersebut. Raja membuat aturan agar rakyat Mesir menyimpan sebagaian hasil panen gandumnya di lumbung negara, yang nantinya akan dibagikan lagi ke rakyat secara gratis jika masa kekekeringan telah tiba. Rakyat Mesir hanya diperbolehkan mengambil sebagaian hasil panen secukupnya sesuai kebutuhan keluarga untuk dimakan selama waktu sebelum panen. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-19) Persedian gandum untuk penduduk bukan petani diatur sedemikian rupa, sehingga gandum tidak diperdagangkan secara berlebihan untuk melayani penduduk yang bukan petani, maupun para pembeli dari wilayah lain. Negeri Mesir dengan dipimpin langsung oleh Nabi Yusuf juga membuat daerah pertanian baru yang sangat luas lengkap dengan irigasi yang mengalirkan air dari sungai Nil di suatu tempat yang agak jauh dari Memphis. Yaitu di daerah Jaubah, daerah yang sebelumnya digunakan sebagai tempat untuk membuang kotoran. Nabi Yusuf membuat tiga saluran air dari sungai Nil dan membuat kanal-kanal yang dilengkapi kincir air menuju Jaubah. Irigasi yang dibangun di Mesir merupakan teknologi baru pertanian saat itu. Di sepanjang saluran air ini, dibuatkan 360 pemukiman atau desa baru yang dibuat sesuai dengan jumlah hari. Konon Nabi Yusuf membuat daerah baru untuk pertanian ini hanya membutuhkan waktu 70 hari. Hanya dengan pertolongan Allah hal itu dapat dilakukan oleh Nabi Yusuf dan para pekerjanya. Raja Mesir memberi komentar bahwa untuk membuka ladang baru seperti itu, minimal diperlukan waktu alfu yaum (seribu hari), namun Nabi Yusuf dapat menyelesaikan dalam waktu 70 hari. Lambat Laun, alfu yaum berubah menjadi Al-Fayoum atau Al-Faiyyum. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-18) [caption id="attachment_75649" align="alignnone" width="720"] Salah satu kincir air peninggalan Nabi Yusuf di Fayoum. (Foto: cnn)[/caption] Raja Mesir membuat kebijakan memindahkan penduduk, terutama penduduk yang tidak mampu di kota-kota Mesir dengan diberikan ladang pertanian dan pemukiman baru. Fayoum dengan sendirinya telah diubah menjadi kota baru dengan 360 pemukiman baru. Penduduk baru kota ini diajarkan bertani secara cepat. Juga diajari memelihara ternak untuk kebutuhan membajak ladang maupun ternak untuk disembelih. Lumbung baru dan pasar baru juga dibangun. Suatu pekerjaan raksasa pada zamannya.Di Fayoum ini terdapat satu-satunya air terjun di Mesir, yaitu Wadi El-Raiyan. Juga terdapat oasis yang membentuk danau. Oasis dan danau yang sebelumnya tidak menjadi sumber penghidupan karena tidak ada pemukiman, kemudian menjadi dimanfaatkan untuk mendukung persediaan makanan Mesir menghadapi musim kemarau panjang. Danau ini pada sekitar 700 ratus tahun kemudian dikenal dengan nama danau Qarun pada kisah Nabi Musa, karena di sekitar danau tersebut Qarun bertempat tinggal dan tempat tinggalnya ditelan bumi kemudian menjadi bagian dari danau, sehingga danau tersebut diberi nama danau Qarun. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-17) [caption id="attachment_75650" align="alignnone" width="720"] Wadi El-Rayan Fayoum, satu-satunya air terjun di Mesir. (Foto: expedia)[/caption] Sekarang kota Fayoum menjadi kota paling indah dan paling subur di Mesir, selain pertanian, juga tumbuh perkebunan kurma, zaitun, jeruk, sayur sayuran dan berbagai jenis tanaman pangan lainnya yang menjadi pemasok utama kebutuhan pertanian dan perkebunan bahkan ekspor Mesir. Sejak tahun pertama pada periode subur 7 tahun, Mesir tidak mengalami musim kering sebagaimana biasanya dan produksi gandum meningkat secara berlipat dengan cepat. Seluruh wilayah Mesir telah mengisi lumbung negara dengan hasil panen gandum. Takwil mimpi Nabi Yusuf mulai menjadi kenyataan. Raja dan rakyat Mesir mulai membuktikan kebenaran takwil Nabi Yusuf atas mimpi raja. Tentu hal tersebut semakin mengangkat pengaruh Nabi Yusuf pada Raja. Muncul bintang baru Mesir yang sangat dipercaya Raja. Keadaan tersebut sebelumnya tidak pernah diduga oleh para bangsawan istana maupun para imam kuil Dewa Amun. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-16) Nabi Yusuf dipandang sebagai bahaya bagi keberadaan para imam kuil dewa Amun. Raja Mesir, ketika melihat bukti kebenaran takwil atas mimpinya, mulai tidak percaya pada Dewa Amun, tidak percaya pada para imam kuil Dewa Amun. Oleh Raja sendiri, berhala para dewa Amun malah diperintahkan disingkarkan. Tidak lama kemudian raja mengganti keimanannya mengikuti keimanan tauhid Nabi Yusuf. Hal tersebut menjadi masalah besar bagi para imam dewa Amun dan para bangsawan istana. Para bangsawan mulai terpecah. Terbukti ada percobaan pembunuhan pada Nabi Yusuf tetapi gagal. Nabi Yusuf, atas persetujuan raja Mesir juga membebaskan para tahanan yang bersama-sama dirinya dalam penjara yang telah beriman tauhid. Nabi Yusuf telah mempunyai pengikut baru dari penjara yang setia dan dapat dipercaya. Mereka kemudian membantu Nabi Yusuf dalam membangun pertanian dan lumbung baru di banyak tempat, menjaga keamanan lumbung dan sebagian menjadi pengawal Nabi Yusuf. BERSAMBUNG

Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group