MUI Serukan Aksi Akbar Bela Palestina Pada 5 November, Umat Lintas Agama akan Padati Monas

611
Sejumlah massa melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Muslim Obsession – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama tokoh dan umat lintas agama, lintas ormas, dan lintas golongan menginisiasi aksi akbar bela Palestina.

Aksi damai atas nama Aliansi Rakyat Indonesia akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Ahad 5 November 2023 mendatang.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyebut aksi tersebut sebagai puncak ekspresi publik yang mendukung kemerdekaan Palestina.

“Apa yang dilakukan Israel genosida terburuk dan kejahatan perang ini telah menimbulkan empati global, termasuk Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers di Gedung MUI Pusat, Jakarta pada Kamis (2/11/2023).

Aksi ini digelar dalam rangka mengecam serangan Israel yang belakangan menewaskan ribuan rakyat sipil Palestina di jalur Gaza.

MUI menyerukan aksi damai kepada seluruh umat atas nama rakyat Indonesia untuk ikut serta menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Prof Noto, begitu dia biasa disapa, mengundang semua golongan berpartisipasi menyuarakan kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan oleh Zionis Israel.

“Insyaallah pada Ahad 5 November 2023, jam 06.00 WIB sampai selesai Aliansi Rakyat Indonesia lintas agama, ormas, golongan, siapa saja, diundang ikut aksi bela Palestina,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid juga menyebut, setidaknya tidak kurang dari 2 juta massa, termasuk buruh, akan hadir memadati Monas.

Sejumlah tokoh lintas agama dan golongan pun dipastikan hadir untuk menyampaikan orasi kebangsaan dan kemanusiaan.

Dia mengatakan, pengamanan telah disiapkan agar aksi akbar berlangsung damai. Perlengkapan acara seperti kesiapan panggung, toilet, hingga ambulans akan disiapkan mulai Jumat besok.

Acara dijadwalkan berlangsung maksimal pukul 10.00 WIB agar kondusif dan memudahkan massa dari luar kota.

“Acara sudah dapat izin, di Monas, insyaallah tidak kurang dari 2 juta peserta yang akan hadir. Insyaallah 1 juta buruh juga bisa datang, Ini menunjukkan Indonesia tidak main-main dalam konstitusi, menolak penjajahan,” jelasnya.

Menurut HNW, kejahatan kemanusiaan Israel atas Palestina jelas bertentangan dengan konstitusi dan rasa kemanusiaan.

Indonesia tegas pada posisi menolak segala bentuk penjajahan yang dilakukan Israel.

“Bung Karno luar biasa tolak Israel, beliau tegas menyatakan selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina, maka selama itu Israel penjajah dan Indonesia tidak buka hubungan dengan Israel, kita lanjutkan pesan bersejarah itu,” tegasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here