Mau Tua Tanpa Pikun? Ini Resepnya!

303
Ilustrasi: Orang Tua (Sumber: iStock)

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Hidup ini akan terus berjalan menuju batasnya seiring dengan perjalanan waktu, tanpa bisa kita hentikan, kecuali kehidupan itu sendiri yang berhenti.

Sebelum sampai di batas kehidupan, ada yang diberi usia panjang, sampai udzur dan lemah seolah seperti anak kecil yang tidak kuat berbuat apa-apa, bahkan sampai pikun, pelupa, tidak tahu apa-apa.

Yang tidak pikun meski usia sudah sangat lanjut, hanyalah orang orang yang istiqamah rajin MEMBACA Al-Quran, Shalat Tahajjud, Shalat BERJAMAAH di masjid dan BERSEDEKAH. Sesuai Firman Allah SWT:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا – الاسراء ٧٩

“Pada sebagian malam lakukanlah Shalat Tahajjud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang TERPUJI (kehidupan yang tidak terhina),” (QS. Al-Israa, Surah ke-17, Ayat 79, halaman 290).

BACA JUGA: Bulan Syawal Musim Menikah

TRUE STORY:

1- Allah SWT berfirman menegaskan bahwa ada orang yang akan menjadi tua, dan kembali seperti anak kecil yang lemah dan tidak tahu apa-apa:

وَمَنۡ نُّعَمِّرۡهُ نُـنَكِّسۡهُ فِى الۡخَـلۡقِ‌ؕ اَفَلَا يَعۡقِلُوۡنَ

“Dan siapa yang Kami panjangkan umurnya, niscaya Kami akan kembalikan dia kepada awal kejadian nya, yaitu kembali lemah seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa, Maka mengapa mereka tidak mengerti juga?” (QS. Yaa Siin, Surah ke-36, Ayat 68, halaman 444).

2- Allah SWT berfirman menjelaskan proses kejadian manusia hingga dewasa dan tua, ,dan akhirnya meninggal. Lihat QS. Al-Mu’minuun Ayat 12-14:

BACA JUGA: Risiko di Akhirat Lebih Dahsyat

وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٍ مِّن طِينٍ. ثُمَّ جَعَلْنَٰهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍ مَّكِينٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا ٱلنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا ٱلْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا ٱلْمُضْغَةَ عِظَٰمًا فَكَسَوْنَا ٱلْعِظَٰمَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَٰهُ خَلْقًا ءَاخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحْسَنُ ٱلْخَٰلِقِينَ. ثم انكم بعد ذلك لميتون

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan Manusia dari saripati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh bernama Rahim. Lalu, Air Mani itu Kami jadikan segumpal darah.

Kemudian segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maha sucilah Allah, Maha Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, setelah itu, sungguh kamu pasti MATI,” (QS. Al-Mu’minuun, Surah ke-23, Ayat 12-15, halaman 342 ).

3- Seorang Yahudi lewat di depan Rasulullah ﷺ yang saat itu sedang berbincang dengan para sahabat. Lalu orang-orang Quraisy berkata:

“Hai Yahudi, orang ini mengaku sebagai Nabi!”

Orang Yahudi itu pun berkata: “Sungguh, aku akan menanyakan sesuatu padanya, yang tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi.”

BACA JUGA: Setelah Ramadhan, Mestinya Lebih Baik Lagi

Orang Yahudi itupun menghampiri Rasulullah ﷺ dan duduk di dekatnya seraya bertanya: “Yaa Muhammad, dari apa manusia diciptakan?”

Rasulullah menjawab: “Wahai Yahudi, setiap manusia, diciptakan dari nutfah berupa Air Mani lelaki dan nutfah wanita.

Nutfah laki-laki sifatnya lebih keras dan nantinya dia akan berubah menjadi tulang dan urat saraf. Adapun nutfah wanita sifatnya lebih halus dan nantinya dia akan membentuk daging dan darah.”

Orang Yahudi itu lalu berdiri dan berkata, “Beginilah yang dikatakan juga oleh nabi-nabi sebelum kamu Muhammad”.

4- Allah SWT berfirman menegasan bahwa mereka yang tekun ibadah dan rajin beramal shalih akan dianugerahi kehidupan yang sejahtera, damai dan tenang, tidak pikun:

مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَٰوةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

“Siapa yang mengerjakan kebajikan, laki-laki dan perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan,” (QS. An-Nahal, Surah ke-16, Ayat 97, halaman 278).

BACA JUGA: Setelah Ramadhan, Mestinya Lebih Baik Lagi

POINTERS:

1- Inilah kondisi yang akan dialami:

– Di usia 50-an, cantik dan tidak cantik sama saja. Sudah tidak dilirik lagi.

– Di usia 60-an, sekolah tinggi dan sekolah rendah, pangkat tinggi dan pangkat rendah tidak jauh beda. Ijazah dan sertifikat sudah tak dibutuhkan lagi.

– Di usia 70-an, rumah besar, bertingkat dan rumah kecil sama saja. Sudah tidak kuat berjalan, apalagi naik tangga. Saatnya hanya butuh ruang kecil untuk bisa duduk-duduk memandang cucu dan cicit berlari ke sana-ke mari memandangi kita yang duduk di kursi roda.

– Di usia 80-an, kalau masih hidup punya uang atau tidak punya uang sama saja. Saat itu uang tak dibutuhkan lagi, karena tudak bisa lagi makan yang dulu jadi kesukaan, seperti steak, sate, karena sudah ompong, tidak bisa mengunyah.

BACA JUGA: Pilih Pemimpin? Pilih yang Shalat

Dan tidak mampu lagi pergi jauh jalan-jalan ke luar kota, karena waktu dan tenaga lebih banyak ke WC untuk kencing.

– Di usia 90-an, kalau masih hidup, tidur dan bangun, sama saja, karena setelah bangun tidur pun, tidak tahu apa yang akan dilakukan.

– Saat ajal tiba, kaya atau miskin sama saja, semua akan dikubur; orang-orang akan menangisi, sedih sejenak, kemudian terlupakan setelah beberapa hari atau berapa pekan. Karena semua orang termasuk anak, cucu dan cicit, sibuk dengan persoalan hidupnya masing-masing.

2- Maka, selagi muda, sehat dan berjaya, jangan angkuh atas apa yang sudah diraih, apa yang sudah dimiliki, karena semua itu hanya titipan sementara dan akan BERAKHIR.

3- Jangan habiskan waktu hanya untuk mencari uang, sampai lupa membantu yang membutuhkan dan sampai tidak ada kesempatan berbagi waktu dengan orang-orang tercinta, dan orang-orang yang merindukan kasih sayang dan bantuan. Padahal mereka itulah yang MENDOAKAN setiap menerima pemberian dan bantuan kita.

BACA JUGA: 5 Surah yang Akan Ubah Kehidupan

4- Usahakan selalu peduli dan menolong, berbuat baik sampai akhir hayat, karena pada akhirnya kita mati tak akan membawa apa-apa, hanya amal ibadah dan amal shalihlah yang akan menemani kita hingga ke akhirat.

5- Pada akhirnya, yang terlihat, semuanya sama, hanya yang membedakan adalah KETAQWAAN dan KETAATAN mengamalkan ajaran agama.

6- Hanya orang-orang yang istiqamah rajin dan rutin membaca Al-Quran, Shalat Tahajjud, shalat berjamaah di masjid dan BERSEDEKAH lah yang selalu bahagia, tenang dan hati damai meski pun fisik sudah udzur dan renta.

Mari kita berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan untuk selalu menjalankan apa-apa yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Rasulullah ﷺ.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here