Klarifikasi Panglima TNI: Piting Adalah Bahasa Prajurit yang Artinya Merangkul

254

Jakarta, Muslim Obsession – Pernyataan Panglima TNI yang menyampaikan instruksi komandan satuan bawahan untuk mempiting warga masyarakat yang melakukan demo masa di wilayah Rempang, Kepulauan Riau, menjadi viral.

Dilansir dari tni.mil.id, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengklarifikasi pernyataan Panglima. Menurutnya telah terjadi salah pemahaman dari masyarakat atas pernyataan tersebut, karena konteksnya berbeda.

“Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri,” ujar Kapuspen TNI yang disampaikan di Ruang Balai Wartawan, Puspen TNI, Jumat (15/9/2023).

Panglima TNI telah menginstruksikan kepada komandan satuan tidak menggunakan alat/senjata, dalam mengamankan aksi demo Rempang. .

Hal ini guna menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan.

“Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu,” ujarnya. Bahasa piting memiting itu adalah bahasa prajurit yang berarti setiap prajurit merangkul satu masyarakat agar tehindar daru bentrokan.

“Kadang-kadang bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit,” sambungnya.

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono memahami terjadi salah tafsir ini. “Perlu diingat dengan konflik ini, maka kerugian pasti diterima oleh aparat dan masyarakat Indonesia sendiri,” pungkasnya.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here