Jangan Seenaknya, Al-Fatihah itu Berbeda


قَالَ اللهُ تَعَالَى:
قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى: حَمِدَنِي عَبْدِي. وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي. وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل. (رواه احمد و مسلم)
“Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah SWT berfirman: “Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang ia minta. Apabila hamba-Ku membaca: “Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin”, Allah Ta’aalaa berfirman: “Hamba-Ku memuji-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca: “Ar-Rahmaanir Rahiim”, Allah Ta’aalaa berfirman: “Hamba-Ku mengulangi memujiKu.” BACA JUGA: Tiga Pilihan Hidup Apabila hamba-Ku membaca: “Maaliki Yaumid Diin”, Allah berfirman: “Hamba-Ku mengagungkan AKu.” Dalam riwayat lain, Allah Berfirman: “Hamba-Ku telah pasrahkan, menyerahkan dan mempercayakan urusannya kepada-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca: “Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,” Allah Ta’aalaa berfirman: “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.” Apabila hamba-Ku membaca: “Ihdinas-Shiraathal mustaqiim….dst. sampai akhir surat”, Allah Ta’aalaa berfirman: “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya). BACA JUGA: Doa Agar Terhindar dari Kecelakaan MautPOINTERS: 1- Berhentilah sejenak di setiap penghujung ayat kecuali 2 ayat terakhir. Jika tidak setop sejenak, seolah tidak peduli jawaban Allah SWT. 2- Di mana sebaiknya "wuquf" وقوف atau berhenti sejenak membaca ayat-ayat dari Surah Al-Fatihah:- Di ujung ayat ke 2: "Alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiin" (setop). Di ujung ayat ini, Allah menjawab bacaan kita.
- Di ujung ayat ke 3: "Ar Rahmaanir Rahiim" (setop). Di ujung ayat ini, Allah menjawab bacaan kita.
- Di ujung ayat ke-4: "Maaliki Yaumid Diin" (Setop). Di ujung ayat ini, Allah menjawab bacaan kita.
- Di ujung ayat ke-5: "Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin" (setop). Di ujung ayat ini, Allah menjawab bacaan kita.
- Ayat ke-6 dan 7 barulah boleh di sambung tanpa setop, tanpa berhenti membaca 2 ayat. Setopnya di ujung ayat ke 7: "Ghoiril maghduubi 'alaihim walad Dhaalliin" (setop). Di ujung ayat ini, Allah menjawab bacaan kita.
- Hadits ini menunjukkan bahwa Al-Fatihah adalah rukun shalat, karena Allah menyebut Al-Fatihah dengan kata shalat.
- Al-Fatihah disebut shalat, karena Surah ini dibaca saat shalat. Dan seorang hamba yang membaca Surah ini ketika shalat, dia hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Tuhannya.
- Allah Membagi bacaan Al-Fatihah dalam Shalat menjadi 2 bagian. Setengah untuk Allah dan setengah untuk hamba Nya.
- Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allah. Mulai dari ayat, ‘Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin sampai ‘Maaliki Yaumid Diin.’
- Sementara setengahnya untuk hamba, yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang telah mendapat nikmat.
- Ada satu ayat yang dibagi dua, yaitu ayat 'Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Setengah untuk hamba, setengahnya untuk Allah. "Iyyaaka Na’budu" ini untuk Allah, dan iyyaka nasta’in, ini untuk hamba-Nya.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group