Irak Umumkan Pertemuan Darurat OKI, Kecam Pembakaran Al-Quran 

374

Muslim Obsession – Pembakaran Al-Quran terbaru di Denmark dikecam oleh Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen yang menggambarkannya sebagai tindakan “kebodohan”.

Irak mengumumkan pertemuan “darurat” dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atas insiden pembakaran Alquran terbaru di Swedia dan Denmark, kata kementerian luar negeri Irak dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman pemerintah Irak datang menyusul dua insiden berturut-turut di mana Al-Quran dibakar di Swedia pada hari Kamis diikuti oleh aksi serupa di Denmark dalam upaya untuk memprovokasi jutaan Muslim secara global.

“Jalur sistematis yang dianut kementerian selama pertemuan terjadwal bertujuan untuk tindakan yang menyinggung Al-Quran dan kesucian umat Islam, dan menetapkan mekanisme kolektif untuk menghadapi fenomena Islamofobia,” bunyi pernyataan itu, dilansir Doha News, Senin (24/7/2023).

Pernyataan Irak menambahkan bahwa “praktik provokatif dan keji terhadap kesucian Islam” dimungkinkan oleh undang-undang negara dengan dalih kebebasan berekspresi.

“Ini menghidupkan kembali kebencian dan ekstremisme, mengancam perdamaian dan keamanan sosial, dan membawa masyarakat manusia kembali ke memori kekerasan,” kata pernyataan itu.

Pada hari Jumat, seorang pria membakar salinan Al-Quran di seberang Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen saat menyiarkan langsung aksi tersebut di halaman Facebook yang menyebut dirinya “Patriot Denmark”.

Langkah itu dikecam oleh Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen, yang menggambarkannya sebagai tindakan “kebodohan”.

“Merupakan tindakan tercela untuk menghina agama orang lain,” kata Rasmussen.

Irak juga telah memanggil duta besar Denmark sebagai protes terhadap langkah tersebut.

Insiden di Denmark terjadi hanya sehari setelah migran Irak Salwan Momika melakukan tindakan provokatif serupa di luar kedutaan Baghdad di Stockholm pada hari Kamis, di mana dia menginjak salinan kitab suci.

Momika telah memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia setelah menodai dan membakar Alquran pada Idul Fitri bulan lalu.

Pemerintah Swedia, sementara mengutuk pembakaran Al-Quran sebagai “Islamofobia,” juga mengakui “hak kebebasan berkumpul, berekspresi, dan demonstrasi yang dilindungi secara konstitusional” di negara itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here