Oleh: Ustadz Felix Siauw (Pengemban Dakwah)
Telah sampai kepada kita, dalam kisah Rasulullah Muhammad, menjelang hijrahnya beliau ke Madinah untuk menerima pertolongan dari kaum Anshar
Kondisi saat itu, Rasulullah telah berhasil mempersaudarakan kaum Aus dan Khazraj, mereka berbaiat pada Rasulullah untuk setia hanya kepada Allah dan Rasul-Nya
Pintu menuju penerapan Islam secara sempurna sudah terbuka, dan ini jelas-jelas ancaman bagi Quraisy jahil di Makkah, karena kekuatan Nabi Muhammad akan bertambah
Namun, ada yang lebih khawatir ketika Islam diterapkan dibanding Quraisy jahil. Ia adalah Iblis. Maka Iblis melakukan apa yang dia bisa untuk menghalangi hal ini
Begitulah kisahnya, Iblis tiba di Darun Nadwah, tempat rapat Quraisy jahil, menyamar menjadi seorang kakek berwibawa, untuk memastikan makar paling jahat pada Rasulullah
Saat ditanya oleh Quraisy jahil, tentang siapa dia, dan apa urusannya, Iblis menjawab: “Saya kakek dari Nejd, yang ingin memberi nasihat”, maka diapun masuk
Ketika itu pembesar Quraisy berdebat tentang apa yang harus mereka lakukan pada Rasulullah sebelum beliau bertambah kekuatannya, bagaimana cara terbaik menghabisi Rasul
Ada yang berkata, “Kurung saja”, Iblis lalu mengatakan itu pendapat buruk. Ada yang berkata “Usir saja”, Iblis tetap mengatakan itu pendapat buruk
Sampai akhirnya Abu Jahal mengusulkan agar Nabi Muhammad dibunuh beramai-ramai, Iblis berkata: “Ini pendapat paling bagus!”, dan minta disegerakan
Berkaitan ini, turun Surah Al-Anfal: 30: Dan ingatlah, ketika orang-orang kafir Quraisy memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
Sekarang kita tahu, siapa yang paling repot dan paling heboh, saat tahu bahwa ummat Islam mulai bangkit, dan siapa yang paling terancam saat syariat Islam ingin ditegakkan