Narkoba, Pornografi, dan Radikalisme Bertentangan dengan Ajaran Islam

1722
Bahaya Narkoba (Ilustrasi/ Suarabali)

Jakarta, Muslim Obsession – Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin, menyatakan bahwa Narkoba, Pornografi, dan Radikalisme bertentangan dengan ajaran Islam.

Tiga hal tersebut menurutnya merupakan ancaman bagi generasi penerus bangsa. Demikian disampaikannya saat menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Tim Cyber Anti Narkoba, Pornografi, dan Radikalisme yang digelar Sekretariat Ditjen Bimas Islam, Rabu (31/10/2018).

Kelompok radikal, dikatakan Dirjen, selalu menjadikan tendensi agama sebagai alasan melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum negara, merusak kehidupan manusia, dan menghilangkan nyawa orang lain.

“Kelompok radikal juga kerap menghasut orang lain untuk melakukan tindakan teror terhadap negara, personal maupun lembaga, bahkan memposisikan pemerintah sebagai thaghut dan menghalalkan tindakkan perang terhadap negara,” ujarnya.

Dalam menanggulangi radikalisme itu, imbuh Dirjen, pihaknya mengedepankan model-model pencegahan berbasis budaya lokal, serta melakukan pendampingan bagi kelompok atau pribadi yang terindikasi tergabung dalam gerakan radikal.

Selain itu juga diperlukan adanya peran yang luas dari tokoh agama, serta jalinan kemitraan dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah, Kepolisian, BNPT, dan sebagainya.

Dirjen mengingatkan, program deradikalisasi pada Ditjen Bimas Islam merupakan program prioritas yang mendapatkan pengawasan langsung dari Kantor Staf Presiden (KSP).

Sementara itu terkait dengan Narkoba, Dirjen menegaskan bahwa penyalahgunaan Narkoba bertentangan dengan akhlak Islam. Penyalahgunaan obat-obatan itu bahkan bisa menjadi pemicu munculnya kejahatan lain, merusak tatanan kemasyarakatan, bahkan sama dengan membunuh diri sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here