Perindahlah Masjid Lebih Indah dari Rumahmu

363
Suasana keakraban jamaah Masjid Raya Telaga Kahuripan (MRTK) Bogor dalam acara Coffee Morning.

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Masjid tidak hanya pusat kegiatan ibadah shalat dan i’tikaaf, tapi masjid adalah juga pusat silaturrahim, kegiatan sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Karena peran sentralnya yang sangat vital inilah, saat Rasulullah ﷺ hijrah dan tiba di Madinah, yang pertama kali dilakukan adalah membangun masjid, lengkap dengan Pojok SUFFAHnya.

Suffah adalah tempat ibadah yang non Mahdhah.

Di pojok Suffah lah umat membahas berbagai persoalan umat, soal ekonomi, perniagaan, politik, sosial dan kenegaraan.

Maka, perindahlah masjid lebih indah dari rumahmu. Karena masjid adalah rumah-Nya Allah yang diamanahkan di atas pundak kita.

BACA JUGA: Tetaplah Berbuat Baik, Meski Banyak Iblis Menghalangi

TRUE STORY:

1- Rasulullah ﷺ menjadikan masjid sebagai pusat pengendali, pusat kegiatan urusan urusan kenegaraan, kemasyarakatan dan tentu juga politik.

Peran masjid yang begitu luas, maka Rasulullah ﷺ menjadikan masjid bukan hanya sekadar tempat shalat, tilawah Al-Quran dan i’tikaaf, tapi lebih dari ini semua.

2- Allah SWT berfirman, menjelaskan bahwa yang mau mengurus, peduli dan memakmurkan masjid dengan ikhlas, hanyalah mereka yang beriman:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ. (التوبة ١٨)

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman pada Allah dan Hari Akhirat, dan rajin mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain Allah. Merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah,” (QS. At-Taubah, Surah ke-9, ayat 18, halaman 190).

BACA JUGA: Dahulu Terasa Kecil, Kini Terasa Terlalu Besar

3- Ruang perjumpaan yang paling berkah bagi umat muslim adalah masjid, melebihi gedung-gedung pertemuan lainnya. Karena melangkah menuju masjid saja dengan niat beribadah, sudah mendapat perhatian rahmat Allah SWT.

Maka, orang yang tekun shalat berjamaah di masjid, minimal lima waktu sehari semalam berinteraksi dan berjumpa setiap hari di masjid.

4- Rasulullah ﷺ bersabda, menegaskan adanya imbalan terindah bagi orang yang membangun dan memakmurkan masjid:

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ، أوْ أَصْغَرَ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ. (رواه ابن ماجه)

“Siapa yang membangun Masjid karena Allah meskipun hanya sebesar sarang burung atau lebih kecil, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di Surga,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ibnu Majah).

BACA JUGA: Siklus Tahunan

POINTERS:

1- Masjid adalah “Baitul Llaah”, Rumah Allah yang dipercayakan kepada kita hamba-Nya, untuk mengurus, membersihkan, memperindah, mempercantik dan memakmurkannya.

2- Saat ini, kita perlu kembali memikirkan peran dan kepedulian kita lebih serius lagi, mengapa umat Islam yang mayoritas, tapi dalam banyak kehidupan kebangsaan, ekonomi, perdagangan dan sosial sering masih seperti anak yatim yang lemah.

Ini, tentu karena kita melupakan satu hal, yaitu belum menjadikan masjid sebagai urat nadi kehidupan umat.

Masjid masih hanya dijadikan ruang kegiatan ibadah shalat saja, belum sebagai ruang yang lebih luas untuk memajukan kehidupan warga.

Kalau ingin umat berjaya, saatnyalah kita kembali ke masjid dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat: sosial, ekonomi, budaya dan juga politik.

BACA JUGA: Satu Selamat dan Terhormat, Dua Disiksa Selamanya

3- Mari kita saling menopang berjihad memakmurkan masjid, memperindah dan mempercantiknya.

4- ALLAH SANGAT MURKA:

Allah SWT sangat murka dan marah pada orang-orang yang menghalangi orang-orang berjihad mengurus masjid, sebagai rumah-Nya Allah.

Kemurkaan Allah, pada orang-orang yang menghalangi memakmuran masjid, tidak saja di Akhirat nanti, tapi sejak di kehidupan kesehariannya di dunia ini akan menghadapi berbagai kesulitan dan kemiskinan.

Allah SWT berfirman menegaskan akan siksa-Nya kepada para penghalang, karena masjid adalah rumah Allah yang dititipkan pada kita.

Firman Allah SWT:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي خَرَابِهَا أولئك ماكان لهم ان يدخلوها الاخائفين. لهم فى الدنيا خزى ولهم فى الاخرة عذاب عظيم. (البقرة ١١٤)

“Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang menghalang-halangi dan melarang menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu TIDAK PANTAS memasuki masjid kecuali dengan rasa takut pada Allah. Mereka itu mendapatkan KEHINAAN di Dunia, dan di Akhirat mereka mendapat SIKSA yang berat,” (QS. Al-Baqarah, surah ke-2, ayat 114, halaman 18).

Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa-doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan rajin Shalat Subuh berjamaah.

Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here