Jangan Mencela Makanan

672
Ilustrasi: Makan. (Foto: istock)

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Rasuulullaah ﷺ mengingatkan agar kita umatnya menjauhi sifat suka mencela, nyinyir, mengeluh, berburuk sangka, meremehkan apa lagi menghina.

Umat Muslim, haruslah selalu berbaik sangka, berkata baik, bersyukur, optimis, tersenyum, dan menghargai.

Sampai soal makanan pun, Rasuulullaah ﷺ tidak pernah mencela apalagi menghina.

BACA JUGA: Tersungkur Sujud

TRUE STORY:

1- Rasuulullaah ﷺ bersabda:

عن أبي هُريرة رضيَ اللَّهُ عنهُ قال: «ما عَابَ رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم طَعَاماً قَطُّ، إِن اشْتَهَاه أَكَلَهُ، وإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ» متفقٌ عليه

“Sahabat dekat Rasuulullaah ﷺ bernana Abu Hurairah RA menegaskan bahwa Rasuulullaah ﷺ tidak pernah MENCELA makanan. Jika Rasuulullaah ﷺ mengiginkan suatu makanan, maka beliau memakannya, dan jika beliau tidak menyukainya, maka beliau tinggalkan makanan itu tanpa mengucapkan celaan atau meremehkannya,” (Hadits Sahiih, Muttafaqun ‘Alaihi. Disepakati kesahihannya oleh semua Perawi)”.

2- Rasuulullah ﷺ bersabda, mengingatkan kita, agar berhati hati berucap, karena setiap pikiran dan ucapan punya resiko yang besar:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ. (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَالتِّرْمِذِي وَابْنُ مَاجَهٍ)

“Sungguh, orang yang mengucapkan sebuah kalimat indah yang diridoi Allaah, padahal ia tidak terlalu menghiraukan dampaknya, namun karena ucapan kalimat baik itu, Allaah Memuliakannya dengan Mengangkat derajat nya.

Dan sungguh seorang Hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai Allah, ia tidak terlalu menghiraukan dampaknya, namun justru karena ucapannya buruknya itu, Allaah mencampakkannya ke dalam Neraka Jahannam”. (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari, At-Tirmiżi dan Ibnu Maajah).

BACA JUGA: Yuk, Amalkan Doa dan Dzikir yang Diajarkan Malaikat

3- Rasuulullaah ﷺ bersabda mengingingatkan umatnya agar berhati-hati dalan berbicara:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِي النَّارِ»  (رَوَاه التِّرْمِذِي وَأَحْمَدُ)

“Sungguh, seseorang yang mengucapkan satu patah kata yang menurutnya tidak ada dampak apa-apa, tapi dengan kalimat buruk itu ia jatuh ke dalam Neraka selama tujuh puluh tahun”. (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Tirmizi dan Ahmad).

POINTERS:

1- Apa yang terbentik dalam hati, lalu kita ucapkan, maka itu adalah doa yang diaminkan oleh Malaikat.

2- Maka berbaik sangkalah selalu, ucapkan lah kata-kata yang selalu baik, karena semua ucapan adalah doa. Jika baik, maka baik yang terjadi, jika pikiran dan ucapan buruk, maka buruklah yang terjadi.

BACA JUGA: Pilih Air Susu Sapi

Demikian Rasuulullaah ﷺ bersabda dalam sebuah Hadits Qudsi bahwa Allaah SWT memperlakukan kita sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran kita:

 وعنْ أَبي هُريرةَ، ، أنَّ رسُولَ اللَّه ﷺ قالَ: يقُولُ اللَّه تَعالى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعهُ إِذَا ذَكَرَني، فَإن ذَكرَني في نَفْسهِ، ذَكَرْتُهُ في نَفسي، وإنْ ذَكَرَني في ملإٍ، ذكَرتُهُ في ملإٍ خَيْرٍ منْهُمْ (متَّفقٌ عليهِ)

“Yaa Allaah, jadikanlah kami hambaMu yang selalu bersyukur, berhati ikhlas yang selalu berbaik sangka, ridho atas segala pemberianMu.

Jauhkan kami dari sifat buruk, suka nyinyir, mencela, menghina, dan meremehkan. Ampuni dosa dosa kami. Rahmati dan berkati hidup mati kami yaa Allaah.

Yaa Allaah bimbinglah kami, untuk selalu eling mengingat Mu bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya”.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here