Damai Itu Indah, Mari Saling Memaafkan

615
Meminta maaf (Ilustrasi)

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Alangkah indahnya hidup ini jika saling menghormati dan saling memaafkan.

TRUE STORIES:

Suatu hari, Rasulullah ﷺ sedang berkumpul dengan para Sahabat. Di tengah asyiknya dengan para Sahabat, tiba-tiba Rasulullah ﷺ tersenyum riang, sampai terlihat gigi depannya.

Umar Ibnul Khattab RA yang berada di situ, bertanya: “Yaa Rasulallah, apa yang membuatmu tersenyum riang ?”

Rasulullah ﷺ menjawab: “Aku diberitahu oleh Malaikat Jibril, bahwa di hari Kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT”.

Salah satunya mengadu kepada Allah SWT berkata: ‘Yaa Allah, ambilkan pahala ibadah dan kebaikan dari orang ini untukku, karena dulu ia pernah menzhalimiku’.

BACA JUGA: Mau Surga atau Neraka? Itu Tergantung Kita!

Allah SWT Berfirman: “Bagaimana mungkin Aku Mengambil kebaikan saudaramu ini, sedang ia tidak punya pahala kebaikan di dalam dirinya sedikitpun?”.

Orang itu berkata: “Yaa Allah, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku ditimpakan kepadanya”

Sampai di sini mata Rasulullah ﷺ berkaca-kaca. Rasulullah tidak mampu menahan tetesan air matanya. Beliau menangis.

Lalu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Hari itu, adalah hari yang begitu mencekam, dimana setiap orang ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosanya”.

Rasulullah ﷺ melanjutkan kisahnya: “Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi, “Sekarang angkat kepalamu”.

Orang itu pun mengangkat kepalanya, lalu ia berkata: “Yaa Tuhanku, aku melihat di depanku ada istana-istana mewah yang terbuat dari emas, dengan bangunan dan singgasananya yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan berlian.

BACA JUGA: Jangan Kencing Sembarangan

Istana-istana mewah itu untuk Nabi yang mana, wahai Tuhanku? Untuk orang shiddiiq yang mana wahai Tuhanku? Untuk Syuhada yang mana, wahai Tuhanku?

Allah berfirman: “Istana itu akan diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya”.

Orang itu berkata: “Siapakah yang mampu membayar harganya, wahai Tuhanku?”

Allah Berfirman: “Engkau pun mampu membayar harganya”.

Orang itu terheran-heran, sambil berkata: “Dengan cara apa aku membayarnya, wahai Tuhanku?”

Allah Berfirman: “Caranya, engkau MAAFKAN saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezhalimannya kepada-Ku”.

Orang itu berkata: “Wahai Tuhanku, kini aku memaafkannya”.

Allah berfirman: “Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk ke

Surga Al-Firdaus bersamamu”.

BACA JUGA: Jangan Tidur Melulu

Setelah menceritakan kisah ini, Rasulullah ﷺ bersabda: “Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFKAN. Sungguh Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum Muslimin,” (Kisah nyata di atas disarikan dari Hadits yang di riwayatkan oleh Imam Al-Hakim, dengan Sanad yang sahih).

POINTERS:

IBADAH yang nilainya tinggi dihadapan Allah adalah meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan.

“Mohon maafkanlah diriku Saudaraku dan Sahabatku semua, aku pernah menyakitimu dalam perkataan dan perbuatan.” Semoga kita semua selalu dalam Rahmat dan ampunan Allah SWT. Aamiin Yaa Allah.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here