Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-54)

Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-54)
Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah) Para tetua suku terlanjur bersumpah tidak akan mengirimkan satu orang pun perempuan dari suku-sukunya untuk dikawini oleh orang dari suku Ben Yamin. Kemudian mereka bersepakat menyerbu suku Kana’an di Yabesh Gilead untuk diambil wanita-wanitanya yang kemudian diberikan pada para lelaki suku Ben Yamin yang tersisa untuk diperistri sekaligus sebagai tanda perdamaian. Ternyata jumlah wanita yang dirampas masih kurang dan akhirnya para tetua Bani Israel bersepakat bahwa suku Ben Yamin setiap tahun boleh mengambil wanita Israel yang sedang melakukan upacara bagi Tuhan mereka di kota Silo tempat tabut perjanjian disimpan. Seratus tahun lebih Bani Israel hidup tanpa pemimpin. Mereka hidup dengan organisasi kesukuan masing-masing suku. Hakim yang diangkat dikalangan mereka untuk mengatasi masalah diantara mereka hanya menjadi penasihat bila mereka mengalami kekalahan dalam berperang dengan suku-suku Kana’an maupun suku lainnya. Hakim Bani Israel di kota Silo tempat penyimpanan tabut perjanjian, hanya sekali dalam setahun melakukan upacara mengeluarkan Taurat dari tabutnya untuk dibacakan bagi Bani Israel yang jumlahnya ratusan ribu. Suatu upacara tahunan yang besar namun tidak efektif untuk memahamkan Taurat pada Bani Israel. Hal itu berakibat lambat laun kebanyakan orang orang Bani Israel melupakan ajaran Taurat. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-53) 2. Ruth wanita Moab leluhur Dawud. Terdapat kisah dari Kitab Ruth, yaitu ketika wilayah Betlehem tempat tinggal suku Yehuda dilanda kekeringan yang mengakibatkan kelaparan, seorang kepala keluarga suku Yehuda dari puak Efrata bernama Elimelekh pergi menyeberangi sungai Yordan mengungsi ke wilayah suku Moab di timur sungai Yordan. Elimelekh pergi dengan istrinya yang bernama Naomi dan dua anak lelakinya yaitu Mahlon dan Kilyon. Setelah beberapa lama di Moab, Elimelekh meninggal. Naomi kemudian mengawinkan Kilyon dengan Orpa wanita suku Moab. Sedang Mahlon jatuh cinta dengan Ruth seorang pendeta wanita penyembah berhala negeri Moab. Ruth adalah pendeta yang bertugas mempersiapkan upacara kurban dengan kurban berupa manusia yang masih kanak-kanak. Karena perkenalannya dengan Mahlon, Ruth akhirnya mengikuti ajaran agama Taurat. Ketika Ruth menolak upacara kurban, mengakibatkan Mahlon dan Kilyon di tangkap dan diperbudak. Kilyon terbunuh di penjara sedang Ruth akhirnya dapat mengeluarkan Mahlon dari camp perbudakannya namun dengan keadaan Mahlon mengalami luka parah, dan dibawa pulang ke rumah Naomi. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-52) [caption id="attachment_77093" align="alignnone" width="445"] Alkitab SABDA, Ruth dan Boas di pengirikan.[/caption] Keluarga kecil Naomi dan menantunya yaitu Orpa serta Mahlon yang sedang terluka parah kemudian pergi dari rumah Naomi secara sembunyi sembunyi meninggalkan negeri Moab menghindari kejaran pasukan Moab menuju tanah Yehuda. Ruth ikut pula pergi dengan keluarga Naomi. Di tengah jalan Ruth dan Mahlon yang saling mencintai kemudian menikah dalam keadaan Mahlon sedang sekarat dan beberapa saat setelah itu Mahlon meninggal. Tinggallah Naomi bersama dua menantu perempuannya itu. Kedua menantunya dimintanya untuk kembali kerumah orangtuanya masing-masing dan menikah lagi dengan lelaki lain. Orpa bersedia kembali, sedang Ruth bersikeras ikut Naomi ke negeri yang dirinya akan menjadi orang asing. Ruth merasa dirinya tidak akan bisa lagi hidup di Moab karena dirinya telah merasa kuat dengan keyakinan agamanya yang baru dan merasa dirinya akan terancam jiwanya jika tetap di Moab karena dirinya tidak mau melepaskan keyakinannya. Dia merasa hidup dan matinya telah ditaqdirkan tuhan bersama sama Naomi. Naomi tidak bisa mematahkan tekad Ruth, kemudian mereka berdua kembali ke tanah pusaka Elimelekh. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-51) Ketika sampai di tanah Yehuda didapatinya wilayah tersebut masih dalam keadaan kekeringan, tidak semua sumur terdapat airnya. Demkian pula rumah Elimelekh didapatinya dalam keadaan rusak dan sumurnya dalam keadaan kering. Dengan keadaan tersebut, membuat Ruth minta izin kepada Naomi agar bekerja pada ladang jelai milik kerabat Elimelekh yaitu Boas yang sebagian ladangnya masih dapat memperoleh air. Ruth memungut jelai yang tercecer dari batang batang jelai yang disabit. Hukum pertanian di wilayah Bani Israel saat itu, jelai yang tercecer tidak menjadi hak pemilik ladang, namun menjadi hak orang miskin yang mengambilnya. Boas akhirnya mengetahui Ruth mengambil ceceran jelai di ladangnya dan bersikap sangat baik kepada Ruth dan bahkan mengajaknya makan bersama dengannya. Boas juga mempersilahkan Ruth mengambil sisa makanan untuk dibawanya pulang. Boas juga berpesan kepada orang orang yang bekerja di ladanganya agar bersikap baik kepada Ruth. Saat itu Boas telah mengetahui riwayat hidup Ruth yang asalnya pendeta penyembah berhala yang beralih keyakinan pada agama Musa hingga akhirnya mengikuti Naomi ke tanah Yehuda. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-50) Boas adalah salah seorang yang mempunyai hak sebagai penebus keluarga dalam hukum perkawinan kerabat Elimelekh yaitu hukum perkawinan Taurat. Selama di lingkungan keluarga Elimelekh, Ruth dikenal sebagai orang yang baik. Suatu saat, Naomi menyuruh Ruth untuk mencari tempat berlindung hidupnya dengan mendekati Boas, dengan merebahkan dirinya dekat Boas dikala Boas tidur di tempat pengirikan (penggilingan biji-bijian) pada malam hari. Ruth menjalankan nasihat Naomi. Ketika Boas terbangun terasa didekatnya ada orang yang tidur dan dilihatnya Ruth tidur di dekat kakinya. Boas mengerti dengan isyarat itu, lalu mengatakan bahwa Ruth ternyata lebih memilih dirinya yang sudah berangkat tua dibanding anak-anak muda yang lebih pantas menjadi suaminya. Namun Boas mengatakan bahwa dalam hukum perkawinan Taurat terdapat keluarga yang lebih berhak dari dirinya sebagai penebus. Untuk itu dirinya akan menemuinya dan mengumpukan para tetua untuk menjadi saksi, dan Ruth disuruh pulang menunggu kabar dari dirinya. BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-49) Hari itu Boas pergi mencari keluarganya dan mengundang para tetua sukunya. Setelah semuanya berkumpul, kemudian Boas menceritkan keadaan Naomi dan Ruth dimana Naomi hendak menjual tanah pusaka Elimelekh, Mahlon dan Kilyon dan Ruth menjadi bagian penebusan warisan. Boas menyatakan bahwa dirinya akan menebus tetapi dirinya terlebih dahulu menanyakan kesediaan keluarganya yang dalam urutan keluarga lebih berhak dalam kewajiban penebusan tersebut. Ternyata keluarganya menyerahkan haknya dalam penebusan tersebut kepada Boas dengan menyerahkan kasutnya kepada Boas. Kemudian Boas meminta kepada para tetua suku dan semua yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk menjadi saksi penebusan segala milik Elimelekh dan Naomi itu dan perkawinannya dengan Ruth. BERSAMBUNG

Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group