Menyayangi Anak adalah Kunci Masuk Surga

1345
Ilustrasi: Ibu dan Anak.

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Sungguh tak berprikemanusiaan, jika ada orangtua yang tega menyiksa anak kecilnya. Anak kecil adalah makhluk lemah, tidak bisa berbuat apa-apa.

Apalagi, sampai menzinahi anak didik yang diamanahkan padanya. Sungguh dosanya berlipat-lipat ganda, yang menurut Hukum Syariahnya, adalah, jika laki-laki yang menzinahi anak asuhnya SUDAH PERNAH MENIKAH atau di sebut “MUHSAN” maka hukumannya adalah DIRAJAM sampai MATI.

Jika GHOIRU MUHSAN atau “belum pernah menikah”, hukumannya RAJAM seratus kali dan DIUSIR dari kampung tempat tinggalnya.

Hukuman ini sama bagi laki laki maupun perempuan. Kalau di dunia tidak menjalani hukum Syariah ini, maka neraka menantinya.

BACA JUGA: Terkadang Tak Disukai, Tapi Bisa Jadi Tangga Naik ke Derajat Lebih Tinggi

TRUE STORIES:

Semestinya, orangtua atau guru yang diamanati anak, maka WAJIB hukumnya menjaga, memelihara, melindungi, menyayangi, mencintai dan memenuhi kebutuhannya.

Sebuah kisah nyata pada Rasulullah ﷺ yang sangat mengharukan, dikisahkan oleh Ummul Mukminin Aisyah RA isteri beliau, sebagai berikut:

ملاطَفةُ الصِّبيانِ والرَّحمةُ بِهِم مِن أَسبابِ دُخولِ الجنَّةِ والنَّجاةِ مِن النّارِ. عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها قالت : (جَاءَتْنِي مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا، فأطْعَمْتُهَا ثَلَاثَ تَمَرَاتٍ، فأعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ منهما تَمْرَةً، وَرَفَعَتْ إلى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا، فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا، فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ، الَّتي كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بيْنَهُمَا، فأعْجَبَنِي شَأْنُهَا، فَذَكَرْتُ الذي صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، فَقالَ: إنَّ اللَّهَ قدْ أَوْجَبَ لَهَا بهَا الجَنَّةَ، أَوْ أَعْتَقَهَا بهَا مِنَ النَّارِ). المصدر: صحيح مسلم – 2630

“Suatu hari, saya kedatangan seorang ibu-ibu pengemis membawa 2 orang anaknya yang sedang kelaparan. Kebetulan saya hanya punya 3 biji buah Kurma, maka saya berikanlah ketiga buah Kurma itu kepada sang Ibu. Lalu ibu memberi masing-masing sebiji buah Kurma kepada kedua orang anaknya. Yang satu biji lagi untuk sang Ibu sendiri yang juga sedang kelaparan.

BACA JUGA: Wudhu, Pelampung yang Menyelamatkan dari Banyak Hal

Saat sebiji Kurma yang tersisa akan dimakan dan tangannya diangkat sudah mendekati bibirnya, kedua anaknya meronta meminta sebiji Kurma yang akan dimakan itu karena masih kelaparan.

Sang Ibu tidak tega, maka iapun membagi sebiji Kurma yang hampir dimakannya itu, menjadi 2 bagian, lalu diberikan kepada kedua anaknya masing-masing separuh buah Kurma, Ibu mengalah meski rasa lapar sangat menderanya.

Sungguh, saya terenyuh, miris, maka saya kisahkanlah peristiwa ini kepada Rasulullah ﷺ. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sungguh, Allah telah mewajibkan SURGA untuk Ibu itu dan dilindungi dari siksa Api Neraka karena ibu itu telah MENYAYANGI anak-anaknya dengan mengalah makan buah Kurma meski ia sendiri lapar,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Muslim no. 2630).

BACA JUGA: Doa Terhindar dari Kecelakaan Maut

POINTERS:

1- Anak adalah milik Allah yang dititipkan kepada orangtua dan Guru Pengasuh.

2- Sebagai tanda jadi penguasaan pada anak, Allah SWT mewajibkan setiap orangtua menebusnya dengan membayarnya dengan menyembelih satu atau dua ekor kambing, lalu dibagikan kepada orang-orang yang tak berpunya.

Rasulullah ﷺ Bersabda:

كل مولود مرهون بعقيقته

“Tiap anak yang lahir, tersandera, dan melepasnya sangat tergantung pada AQIQAHnya, yaitu tebusannya”.

Semoga Allah SWT, senantiasa menganugerahkan kita kemampuan dan kemudahan untuk menyayangi dan mendidik anak-anak kita agar menjadi orang-orang yang Shalihiin-Shalihaat. Aamiin Yaa Allah.

Wallahu a’lam bish shawab.

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here