Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)
Didiklah anak-anak dengan pendidikan dan pengetahuan agama sedini mungkin, agar anak-anak tahu kewajiban dan etika terhadap kedua orangnya.
Jika tidak diberi didikan dan bekal agama, maka jangan heran jika anak-anak menjadi musuh yang berbahaya, minimal anak-anak bisa saja tega dan tidak peduli pada kedua orangtua, sibuk dengan urusannya masing-masing.
Maka, Allah SWT mengingatkan, pada orangtua, agar berhati-hati dalam mendidik dan membesarkan anak-anak.
BACA JUGA: Hati Tenang karena Yakin
TRUE STORY:
1- Allah SWT berfirman mengingatkan bahwa harta dan anak adalah cobaan dan ujian bagi kedua orangtuanya:
إِنَّمَآ أَمۡوَٰلُكُمۡ وَأَوۡلَٰدُكُمۡ فِتۡنَةٞ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجۡرٌ عَظِيمٞ
“Sungguh, hartamu dan anak-anakmu adalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah ada pahala yang besar,” (QS. At-Taghaabun, Surah ke-64, Ayat 15, halaman 557).
2- Allah SWT berfirman menegaskan bahwa hanya anak yang berimanlah dan shalih dan shalihah sajalah yang bisa diandalkan:
وَمَاۤ اَمْوَا لُـكُمْ وَلَاۤ اَوْلَا دُكُمْ بِالَّتِيْ تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفٰۤى اِلَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَا لِحًـا ۙ فَاُولٰٓئِكَ لَهُمْ جَزَآءُ الضِّعْفِ بِمَاعَمِلُوْا وَهُمْ فِى الْغُرُفٰتِ اٰمِنُوْنَ
“Dan bukanlah harta atau anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami; melainkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda atas apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi di dalam Surga,” (QS. Saba’, Surah ke-34, Ayat 37, halaman 432).
BACA JUGA: Setan Ada di Dalam Rumah
3- Rasulullah ﷺ bersabda menegaskan bahwa kedua orangtualah yang membentuk watak dan agama anak-anaknya:
عن ابى هريرة رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى اللهوعليه وسلم: مَا مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتِجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
“Setiap anak yang lahir, dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan bersih. Kedua orangtua nyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung pada telinga?” (Hadits Sahih diriwayatkan oleh Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa` (no. 507); Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya (no. 8739); Al-Imam Al-Bukhari dalam Kitabul Jana`iz (no. 1358, 1359, 1385), Kitabut Tafsir (no. 4775), Kitabul Qadar (no. 6599); Al-Imam Muslim dalam Kitabul Qadar (no. 2658)).
BACA JUGA: Mau Tua Tanpa Pikun? Ini Resepnya!
POINTERS:
1- Utamakan pendidikan dan pengetahuan agama.
2- Anak adalah harapan orangtua yang akan terus mendoakannya. Maka didiklah mereka dengan agama, agar mereka menjadi shalih dan shalihah yang pintar beribadah dan berdoa.
3- Tanpa dasar agama yang memadai, anak-anak berpotensi lupa akan orangtua dengan kesibukannya masing-masing, bahkan bisa menjadi beban dan musuh di hari tua.
BACA JUGA: Bulan Syawal Musim Menikah
4- Perbanyak DOA dari Al-Quran Surah Al-Furqan, Surah ke-25, Ayat 74, halaman 366 terutama setiap setelah shalat:
رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا
Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa Qurrota A’yun, waj ‘alnaa lil Muttaqiina Imaamaa.
“Yaa Allah, Tuhan kami, anugerahilah kami dari pasangan hidup kami dan dari anak dan keturunan kami, orang orang yang menyenangkan dan membahagiakan kami. Dan jadikan pula kami Panutan dan Pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.”
Mari kita berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita anak, cucu dan kerurunan yang shalih dan shalihah. Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
